Romansa Bandung

5 Bangunan Megah Warisan Kolonial Belanda di Kota Bandung

Gedung Bank Indonesia Bandung

Di awal abad ke-20 Belanda berupaya merelokasi pusat pemerintahan mereka dari Batavia (Jakarta) ke Bandung. Untuk alasan itu mereka kemudian banyak membangun bangunan bangunan pemerintahan di Bandung.”

RomansaBandung.com – Selain ramai oleh wisata kuliner dan fashionnya Bandung juga menyimpan sejuta keeksotisan untuk wisata sejarahnya berupa deretan gedung-gedung tua warisan kolonial Belanda. 

Gedung-gedung tua ini hingga kini masih banyak yang kokoh dan terawat loh… sebut saja Gedung Sate, Gedung Merdeka, Gedung Pakuan, dll. 

Nih… perlu sobat tahu mengapa Belanda banyak sekali membangun gedung-gedung kokoh dan megah di kota Bandung. karena Belanda itu sempat merencanakan Bandung sebagai ibukota masa depan koloni mereka. 

Tapi sayangnya krisis ekonomi dunia yang cukup parah di dekade tahun 1920an selepas perang Dunia ke 1 menunda rencana itu. 

Lalu tak berselang lama Balatentara Jepang menginvasi Hindia Belanda. Kolonialisme Belanda ratusan tahun di Bandung pun tumbang. Mimpi Bandung menjadi ibukota Hindia-Belanda seketika buyar. 

Dalam tulisan ini mimin akan merangkum lima bangunan warisan Belanda  paling megah dan indah di kota Bandung. Siapa saja mereka? Yuk ikuti tulisan mimin.   

Gedung Pakuan

Gedung Pakuan

Gedung Pakuan yang terletak di Jalan Otto Iskandar Dinata No. 1 ini dulunya adalah kantor pejabat Residen Priangan. 

Bagi sobat yang tidak tahu apa itu Residen nih… mimin jelasin sedikit yah. Jadi gini sobat struktur pemerintahan di zaman Belanda dulu di atas walikota dan bupati itu ada namanya Residen. 

Biasanya seorang residen itu membawahi empat atau lima kabupaten. Begitu juga residen Priangan dia membawahi Kabupaten Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, dll. Di atas Residen barulah seorang Gubernur. 

Kini Gedung Pakuan jadi rumah dinas Gubernur Jawa Barat. 

Arsitektur Gedung ini sangat megah dan monumental dengan pengaruh Indische Empire Stijl yang begitu kuat. 

Gedung Sate

Gedung Sate

Klo gedung ini sih… siapa yang tidak tahu. Mau orang Bandung maupun orang luar Bandung pasti tahu nama gedung ini. yah.. Gedung Sate. 

Cuma yang jadi masalah orang-orang kadang sering menganggap gedung ini ada hubungannya dengan makanan Sate. 

Iya sih… sebenarnya memang ada tapi bukan sate dalam bentuk kulinernya yah tapi penahan petir gedung ini dengan ciri khas tusuk sate.

Dibangun di tahun 1920, Gedung Sate ini memadukan unsur kolonial serta lokal dari arsitekturnya. Unsur kolonial sangat terlihat dari tembok bangunannya yang kokoh, sedangkan unsur lokal begitu kelihatan dari atap bangunan ini. 

Gedung Merdeka

Yang ketiga ialah Gedung Merdeka. Dulunya gedung ini adalah tempat berkumpulnya orang-orang Belanda kaya. Orang-orang pribumi sangat dilarang memasuki gedung ini. Oleh karenanya namanya pun Societiet Concordia. 

Saat ini Gedung ini jadi Museum Konferensi Asia-Afrika karena memang penyelenggaraan KAA berlangsung di gedung ini. Selain itu selama masa orde lama Gedung Merdeka sempat jadi tempat sidangnya MPR.

Nuansa arsitektur Eropa bergaya Art Deco sangat kental mewarnai gedung ini.  

Gedung Kantor Pos Besar Bandung

Kantor Pos Besar Bandung

Bangunan ini sih… boleh dibilang bangunan paling kokoh sangat luar biasa. Bagaimana tidak? saat peristiwa Bandung Lautan Api. Ledakan dinamit tidak sanggup meratakan bangunan ini. 

Saat dibakarpun lucunya cat yang menghiasi gedung ini malah makin mengkilap. Luar biasa bukan!

Dari dulu sejak sekarang fungsi bangunan ini masih tetap sama yakni sebagai kantor pos. 

Sebagaimana hal nya Gedung Merdeka bangunan ini sangat kental bernuansakan Art Deco. 

Gedung Bank Indonesia Bandung

Bank Indonesia Bandung

Yang terakhir ini ialah bangunan Bank Indonesia Bandung. Dari jauh saja bangunan ini sudah terlihat sangat kokoh dan elegan. 

Fungsinya dulu dan kini tidak jauh berbeda. Kalau dahulu Gedung ini jadi kantornya De Javaasche Bank. Setelah nasionalisasi Bank itu jadi Bank Indonesia di tahun 50-an. Gedung ini pun berubah jadi kantornya Bank Indonesia.