Aang Witarsa: Si Kudang Terbang dari Bandung yang Bawa Timnas Indonesia ke Olimpiade
RomansaBandung.com – Ia adalah sosok legendaris yang mengukir sejarah dalam dunia sepak bola Bandung maupun Indonesia. Seorang pemain yang bertalenta pada zamannya, ia benar-benar menghidupkan semangat juang Indonesia di lapangan hijau.
Julukan “The Flying Horse” atau “Si Kuda Terbang” memang sangat cocok untuknya. Dengan kemampuan berlari yang mengesankan dan kepiawaiannya mengolah bola sambil berlari, ia menjadi pemain yang sulit dihentikan oleh lawan.
Bahkan media pers dari Singapura memberikan pujian setelah Indonesia bertanding melawan klub asal mereka. Dia adalah Aang Witarsa bintang Persib Bandung dan juga Timnas Indonesia di dekade tahun 50-an.
Gemilang sejak usia muda
Saat berusia 18 tahun, Aang Witarsa sudah bergabung dengan timnas dan menjadi bagian dari PSSI generasi pertama yang berlaga dalam kejuaraan Asian Games 1951.
Kehadirannya bersama Anas sebagai pemain Persib pertama yang memperkuat timnas, memberikan semangat baru dalam perjalanan sepak bola Indonesia.
Prestasi gemilangnya tak berhenti di situ. Ia juga turut mengantarkan timnas hingga ke babak perempat final Olimpiade 1956 di Melbourne, sebuah pencapaian yang tak dapat dianggap enteng.
Bahkan penampilan Aang Witarsa bersama kawan-kawannya di Timnas saat itu sempat menuai decak kagum. Betapa tidak Timnas Indonesia yang kurang diunggulkan nyatanya mampu menahan Timnas raksasa Uni Soviet dengan skor 0 – 0.
Hingga pertandingan mesti diulang keesokan harinya (peraturan adu pinalti dan perpanjangan waktu belum ada saat itu). Barulah di pertandingan kedua ini Timnas Sepakbola Uni Soviet mampu melumat Timnas Sepak Bola Indonesia dengan skor 4-0 sekaligus memupus asa Indonesia untuk berlaga di semifinal.
Meskipun akhirnya mengalami kekalahan dari Uni Soviet, namun ia bersama kawan-kawannya telah menorehkan jejak prestasi gemilang yang hingga saat ini belum mampu dicapai timnas.
Ikon Persib Bandung
ak hanya sebagai pemain hebat, ia juga menjadi ikon dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Bandung.
Gambarnya terpampang di berbagai barang milik bobotoh, sebutan untuk suporter fanatik Persib. Pensil, penghapus, penggaris – semua dipenuhi dengan gambar sang legenda.
Kisah perjalanan kariernya mengajarkan kita tentang dedikasi, semangat juang, dan kecintaan pada sepak bola.
Ia tak hanya menjadi kebanggaan Persib dan Indonesia pada zamannya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya.
Kehadirannya dan kesuksesannya telah menyemai benih-benih cinta sepak bola dalam diri banyak orang, mewarnai lembaran sejarah Indonesia yang tak terlupakan.