Dalam setiap penampilannya, Adjat Sudrajat selalu menunjukkan karakter yang luar biasa dalam membangkitkan semangat tim.

Ia adalah bagian dari generasi emas Persib Bandung yang juga mencakup nama-nama seperti Iwan Sunarya, Wawan Karnawan, Dede Iskandar, dan beberapa pemain lainnya.

Bersama mereka, Adjat Sudrajat membawa Persib Bandung ke puncak kesuksesan dalam berbagai kompetisi.

Debut perdana Adjat Sudrajat pada kompetisi Divisi Utama pada tahun 1983 menjadi awal gemilangnya.

Pada tahun yang sama, ia meraih gelar pemain terbaik berkat penampilannya yang mengesankan.

Tidak hanya itu, Adjat juga menjadi legenda dengan mencetak tiga kali hattrick selama kariernya bersama Persib Bandung, salah satunya terjadi pada 15 April 1983 dalam kemenangan telak 5-1 melawan lawan.

Puncak karier Adjat Sudrajat terlihat saat Persib Bandung meraih dua gelar juara dalam turnamen Perserikatan tahun 1986 hingga 1990.

Ia bukan hanya ahli dalam mencetak gol, tetapi juga memiliki prinsip yang tinggi dalam mengembangkan sepak bola Indonesia.

Sikapnya yang kontroversial setelah hengkang dari Persib pada tahun 1990 menjadi bagian dari sejarah panjangnya.

Adjat Sudrajat bukan sekadar legenda bagi Persib Bandung, tetapi juga ikon bagi Kota Bandung.

Gaya uniknya dalam bermain, termasuk teknik menyundul bola di antara dada dan pinggang sambil terbang di kotak penalti lawan, menjadi ciri khas yang selalu diingat oleh publik.

Meskipun telah lama meninggalkan lapangan hijau, warisannya dalam dunia sepak bola tetap hidup dan menjadi inspirasi bagi banyak generasi pemain muda.

Bagi Adjat Sudrajat, sepak bola bukan sekadar olahraga, tetapi juga bagian dari perjalanan hidupnya yang membentuk jati diri dan memberikan identitas bagi kota dan klub yang dicintainya.

Keberadaannya tetap diingat dan dihormati, menjadikannya salah satu legenda yang tak terlupakan dalam sejarah Persib Bandung.