Asal Usul Nama Daerah di Kota Bandung (Part 1)
RomansaBandung.com – Nama nama daerah di Kota Bandung memiliki asal muasalnya masing-masing. Mereka tidak lahir begitu saja tapi ada suatu kejadian atau peristiwa tertentu yang melatarbelakangi penamaan daerah itu.
Selain itu nama-nama daerah di kota Bandung juga memiliki satu sisi keunikan yakni awal dari nama nama daerah itu sering diawali Ci. Hal ini terjadi lantaran dulunya di sekitaran Bandung banyak terdapat sumber mata air.
Oke deh… biar tidak nunggu lama admin akan jelaskan buat sobat sekalian beberapa asal-usul sejumlah nama di daerah di kota Bandung.
Cibiru
Nama Cibiru ini konon mulanya dari sebuah pohon yang apabila dibelah pohon itu mengeluarkan cairan berwarna biru. Sementara nama Ci berasal dari bahasa Sunda yang bermakna air. Maka jadilah daerah itu bernama Cibiru yang berarti Air Biru.
Cinambo
Nama daerah keduanya berasal dari Ci dan Nambeu. Kata yang terakhir bermakna dasar sebuah sungai yang biasanya menjadi tempat air menggenang. Kebetulan daerah Cinambo ini sendiri dialiri oleh empat aliran sungai.
Ujungberung
Kisah awal mula Ujungberung bermula di abad ke-17 saat penguasa Ukur saat itu Dipati Ukur memberontak pada Sultan Mataram. Selama memberontak dia sering dikejar oleh orang suruhan Sultan Mataram hingga suatu hari dia melarikan diri ke daerah ujung timur Bandung di daerah Bojong Awi.
Ujung inilah awal mula dari awalan kata Ujung Berung. Sementara Berung artinya mengumbar nafsu. Maksudnya mengumbar nafsu untuk menangkap Dipati Ukur yang memberontak serta melarikan diri.
Sukamiskin
Disini berdiri salah satu pesantren tertua di kota Bandung bernama Pesantren Sukamiskin. Asal-mula dari nama sukamiskin pun bertalian erat dengan keberadaan Pesantren ini.
Jadi salah seorang Ajengan dari pesantren ini mulanya memberi nama Pesantren itu dengan nama Suqmisk. Suq artinya Pasar dan misk memiliki arti wangi. Jadinya Pasar Wangi. Mengapa demikian? karena betapa banyaknya orang yang datang untuk menimba ilmu di pesantren ini.
Namun lidah orang Bandung malah keceletot menyebut pesantren itu dengan Sukamiskin.
Dago
Daerah Dago ini dulunya sangat seram dengan hutan belantara yang lebat juga binatang buas yang menghuni daerah itu. Akibatnya orang-orang tak ada yang berani pergi sendiri melewati wilayah Dago sekarang. Jadinya mereka padago-dago (saling menunggu) untuk pergi bersama.
Cihampelas
Alkisah dahulu di daerah Cihampelas kini banyak ditumbuhi oleh pohon hampelas. Pohon hampelas ini memiliki daun yang sangat kasar. Saking kasar daun ini sangat berguna untuk menghaluskan sesuatu. Darisanalah daerah ini kemudian dikenal sebagai Cihampelas.
Cipaganti
Mulanya pusat kota Bandung akan berpindah dari kawasan Dayeuhkolot ke kawasan Cipaganti. Oleh karenanya daerah itu dikenal sebagai daerah paganti. Maksudnya daerah yang menggantikan Dayeuhkolot sebagai pusat kota Bandung.
Namun setelah dipikir-pikir letak daerah Cipaganti tidak dilewati jalan raya pos dan jaraknya jauh ke jalan Pos terdekat.
Setiabudhi
Nama daerah ini bertalian erat dengan nama salah seorang pahlawan Nasional Indonesia keturunan Belanda bernama Ernest Douwes Dekker. Dia bersama beberapa kawannya sempat mendirikan Indische Partij yang bertujuan untuk menggalang dukungan guna kemerdekaan Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, Douwes Dekker mendapat pemberian nama dari Sukarno yakni Danudirja Setiabudhi.
Pasteur
Louis Pasteur adalah seorang kimiawan Perancis dan daerah yang kini bernama Pasteur di Bandung diambil dari namanya. Kebetulan disana juga ada biofarma.
Kiaracondong
Konon dulunya di daerah itu banyak ditumbuhi oleh pohon Kiara yang tumbuhnya condong. Orang-orang disana lantas menamai daerah itu sebagai Kiaracondong
Buah Batu
Asal usul penamaan Buahbatu konon bermula dari banyak pepohonan yang memiliki buah sangat keras hingga sulit untuk dibelah.