Bagaimana anak-anak Bandung merayakan Lebaran di Zaman Belanda?
RomansaBandung.com – Anak anak Bandung zaman now mungkin lebih senang menghabiskan waktu Ngabuburit mereka dengan bermain Gadget entah itu HP atau laptop.
Kalau tidak begitu biasanya mereka memilih menyiapkan bukber bersama teman atau sanak saudara di restoran atau kafe.
Lalu bagaimana anak anak Bandung dulu di zaman Belanda menghabiskan waktu ngabuburit mereka?
Bermain Petasan
Anak anak Bandung tempo dulu biasanya ngabuburit dengan membeli bermacam petasan apalagi petasan di masa itu masih bukanlah sebuah benda yang terlarang.
Bahkan sejak jauh jauh hari sepanjang bulan puasa, pedagang petasan telah ramai bertebaran membuka lapak dagang mereka.
Anak-anak biasanya meminta uang pada orang tua mereka untuk membeli petasan. Mereka menyalakan petasan itu saat para orang tua sedang berkumpul di masjid setelah menunaikan shalat Isya.
Lodong
Bahkan beberapa anak memilih memainkan meriam bambu atau dalam bahasa Sunda dinamakan sebagai lodong.
Dentuman yang dihasilkan dari meriam jenis ini cukup lumayan keras melebihi suara petasan.
Tapi permainan ini cukup lumayan berbahaya perlu sekali ke hati-hatian dalam memainkannya. Sebagai contoh di tahun 1931 tepatnya tanggal 18 Februari di Cibeunying beberapa warga menembakkan meriam dan seperti biasa dentumannya menghasilkan efek suara yang cukup keras.
Saat itu kebetulan ada seorang warga bernama Mad Kasim yang turut serta dalam permainan ini. Namun dia kurang beruntung ledakan dari meriam yang ditembakkannya memantul dan melukai kepalanya dengan cukup serius. Mengenai bagaimana kondisi Madkasim setelah kejadian itu. Harian De Locomotif tidak menceritakannya.