Bagaimana Teh Pertama Kali Muncul di Jawa Barat?
RomansaBandung.com – Tanaman teh sejatinya berasal dari Negeri Cina. Dari sana, tanaman ini menyebar ke berbagai negara, hingga akhirnya mencapai Benua Eropa.
Orang yang pertama kali memperkenalkan teh ke Benua Eropa adalah Jan Huijghen van Linschoten, sekitar tahun 1595 M.
Sejak saat itu, teh menjadi minuman yang mahal dan bergengsi, terutama di kalangan bangsawan Eropa.
Awal Mula Teh Masuk ke Indonesia
Tanaman teh mulai masuk ke Indonesia hampir seabad kemudian, pada tahun 1684.
Seorang Jerman bernama Andreas Clever membawa biji teh dari Jepang dan menanamnya di pekarangan Istana Gubernur Jenderal Camphuijs di Batavia.
Tanaman tersebut tumbuh dengan baik, namun hanya sebagai tanaman hias.
Pemerintah Kolonial Hindia Belanda, setelah bubarnya VOC, melihat peluang bisnis besar dari tanaman teh, selain kopi.
Mereka memerintahkan botanikus Jacobus Isidorus Loudewijk Levian Jacobson untuk membuat kebun percontohan teh.
Pada tahun 1826, Jacobson membuat kebun percontohan di Cisurupan, Garut, namun hasilnya kurang memuaskan karena banyak petani pribumi yang belum tahu cara mengurus tanaman teh.
Tidak putus asa, pada tahun 1827, Jacobson mencoba lagi di daerah pegunungan yang hampir sama dinginnya dengan Cisurupan, yakni di Wanayasa, kaki Gunung Burangrang.
Wanayasa pada saat itu adalah ibu kota Kabupaten Karawang dan tempat kedudukan Asisten Residen Karawang, G. Serriere, sehingga memiliki posisi strategis.
Jacobson tidak mau gagal lagi, sehingga kali ini ia mengajak orang-orang Cina yang berada di Purwakarta, Karawang, dan Bekasi untuk bekerja menanam teh.
Bahkan, Jacobson menyelundupkan 15 orang Cina dari Makao, tujuh di antaranya adalah ahli teh.
Mereka ditempatkan di sebuah bukit yang kemudian dikenal sebagai Pasir Nagara Cina atau Garacina.
Jacobson juga membawa sekitar tujuh juta biji teh dari Cina yang disemaikan di Pangipukan, masih di kawasan Pasir Nagara Cina.
Kebun percontohan ini berhasil, dan Pemerintah Hindia Belanda pun mulai membuat perkebunan teh besar-besaran di Wanayasa dan Gunung Raung, Jawa Timur.
Perkebunan Teh Pertama di Jawa Barat
Perkebunan teh di Wanayasa membentang dari Pamundayan di Barat hingga Parakanceuri di Timur, dan dari Sindangpanon di Selatan hingga Cirahayu (Kiarapedes) di Barat.
Belanda juga membuat jalan-jalan kontrak yang sekarang menjadi jalan desa dan kecamatan.
Contohnya adalah jalan yang menghubungkan Kecamatan Bojong dengan Kecamatan Pasawahan.
Belanda juga membangun pabrik-pabrik teh di Pasirmuncang, Sindangpanon, dan Sukadami, yang merupakan pabrik teh pertama di Indonesia.
Pabrik teh di Pasirmuncang kini telah digantikan oleh sebuah pesantren, pabrik teh di Sukadami tinggal puing-puingnya, sementara pabrik teh di Sindangpanon masih ada dan dikenal sebagai Pabrik Enteh Belanda.
Keberhasilan perkebunan teh di Wanayasa mendorong Pemerintah Belanda untuk mengembangkan perkebunan teh di daerah lain dengan menggandeng pihak swasta.
Lahirlah perkebunan teh di daerah Bandung, Garut, Subang, Sukabumi, Puncak, dan sebagainya.