Romansa Bandung

Cerita Rakyat dari Jawa Barat: Lutung Kasarung

Wisata Bandung

RomansaBandung.com – Putri Purbararang sangat kesal. Ia menyangka dialah yang akan menang. Ia menolak mengaku kalah dan meminta diadakan lagi sebuah perlombaan, yaitu perlombaan rambut panjang dan indah. 

Karena kesabarannya, Prabu Tapa Agung memberikan kesempatan kedua kepada Putri Purbararang. Putri Purbasari dengan hati yang lapang menerima tantangan tersebut.

Perlombaan dimulai, dan Putri Purbararang dengan dibantu oleh pelayan-pelayannya, mengurus rambutnya dengan cermat. Ia merawat dan mempercantik rambutnya agar terlihat semakin panjang dan indah. 

Sementara itu, Putri Purbasari tetap tenang dan tidak terburu-buru. Ia percaya bahwa kebaikan hati dan kesopanan akan mengalahkan keangkuhan dan keinginan yang rakus.

Ketika tiba saat penilaian, Putri Purbararang melepaskan kunciran rambutnya yang panjang, memamerkan keindahan rambutnya yang bersinar. 

Rambutnya mengalir sejauh hingga menyentuh tanah. Semua yang melihatnya terpesona dengan kecantikan rambut Putri Purbararang. 

Namun, ketika giliran Putri Purbasari, ia hanya melepas simpul rambutnya yang sederhana. Namun, di dalam simpul rambut itu tersembunyi keajaiban.

Saat Putri Purbasari membuka simpul rambutnya, keluarlah cahaya yang begitu terang dan memancarkan pesona. 

Rambutnya yang sebenarnya sangat panjang terurai dengan indahnya, melewati panjang rambut Putri Purbararang. 

Rambut Putri Purbasari begitu lembut dan berkilau, memberikan kesan yang magis dan menawan. 

Semua yang melihatnya terpesona oleh kecantikan dan keajaiban rambut Putri Purbasari.

Prabu Tapa Agung dan semua yang hadir tidak bisa mengabaikan keajaiban tersebut. 

Mereka menyadari bahwa keindahan rambut Putri Purbasari tidak hanya berasal dari luar, tetapi juga dari hatinya yang baik dan tulus. Mereka melihat bahwa Putri Purbasari adalah pilihan yang tepat untuk menjadi ratu dan memerintah Kerajaan Pasir Batang.

Kemenangan Putri Purbasari dalam perlombaan tersebut membuat Putri Purbararang sangat marah. 

Ia merasa tidak bisa menerima kenyataan bahwa Putri Purbasari berhasil mengalahkannya dengan kebaikan hati dan kesederhanaannya. 

Putri Purbararang dan Raden Indrajaya merencanakan sesuatu yang jahat untuk menyingkirkan Putri Purbasari dan merebut takhta.

Mereka menghasut Prabu Tapa Agung untuk mengadakan perjalanan ke daerah yang jauh dan berbahaya, sambil meninggalkan Putri Purbasari di istana. 

Mereka berharap bahwa tanpa pengawasan ayahnya, Putri Purbasari akan terancam dan menderita di tangan mereka.