Dari Kerusuhan Tribun hingga Persahabatan Sejati: Perjalanan Tak Terlupakan Antara Bobotoh dan Bonek!
RomansaBandung.com – Persaingan antara suporter Persib Bandung, yang dikenal sebagai Bobotoh, dan suporter Persebaya Surabaya, yang dikenal sebagai Bonek, telah menjadi salah satu rivalitas terpanas dalam dunia sepak bola Indonesia.
Rivalitas ini tidak hanya berakar pada persaingan klub mereka, tetapi juga diperdalam oleh sejarah kerusuhan yang terjadi pada babak final Persib vs. Persebaya Divisi Utama PSSI tahun 1989-1990 di Stadion Utama Senayan, Jakarta.
Ketegangan antara kedua kelompok suporter mencapai puncaknya pada pertandingan tersebut.
Persebaya tertinggal 2-0 dari Persib Bandung, dan permainan mereka yang membosankan membuat Bonek menjadi frustrasi.
Meskipun tidak dapat dipastikan siapa yang memulai, namun acungan kepalan tangan dari Bonek menuju pendukung Persib berkali-kali menciptakan ketegangan yang tak tertahankan.
Bahkan, sepanduk Persebaya turun dari tribun, yang hanya semakin meningkatkan agresivitas Bonek.
Kejadian ini mencapai titik klimaks ketika kedua kelompok suporter mulai membongkar tribun kayu untuk dijadikan alat pukul, dan lantai tribun sebagai batu untuk dilemparkan kepada lawan.
Kebrutalan ini mengharuskan polisi mengamankan pertandingan dengan melibatkan lebih dari 2000 personil.
Meskipun Persib akhirnya memenangkan pertandingan tersebut, nyanyian “Halo, Halo Bandung” dan bendera Biru Putih berkibar di dalam Stadion Senayan.
Ini adalah pertandingan yang diingat dalam sejarah rivalitas mereka.
Dari Musuh Menjadi Sahabat
Namun, dari tahun 2003 hingga sekarang, terjadi perubahan dramatis dalam hubungan antara Bobotoh dan Bonek.
Pada babak play-off Divisi Utama Liga Indonesia tahun 2003 di Stadion Manahan, Solo, ada sebuah momen bersejarah yang mengubah dinamika antara kedua kelompok suporter ini.
Saat itu, suporter sepak bola Indonesia berikrar untuk bersatu, dan ikrar ini diikuti oleh Viking, Bonek, Pasoepati, La Mania, dan Brajamusti.
Selama waktu itu, terjadi perkembangan signifikan dalam hubungan antara Bobotoh dan Bonek.
Bahkan, Bobotoh diiringi oleh Bonek saat berjalan-jalan di kota Solo, sebuah tanda persahabatan yang baru.
Kejadian saat pertandingan Persib melawan Perseden Denpasar semakin memperkuat ikatan antara kedua kelompok suporter ini.
Bobotoh didampingi oleh Bonek, dan suporter Perseden mendapat bantuan dari Pasoepati.
Hubungan yang terjalin begitu erat pada saat itu, dan persahabatan ini masih berlanjut hingga saat ini.
Mereka adalah contoh nyata bahwa suporter yang awalnya rival dapat bersatu di dalam stadion dan memberikan teladan positif bagi suporter sepak bola lainnya di Indonesia.
Selain dengan Bonek, Bobotoh juga menjalin hubungan baik dengan beberapa suporter klub lain di Indonesia, seperti pendukung Persikabo Bogor, Persita Tangerang, dan PSS Sleman.
Ini menunjukkan bahwa di balik rivalitas dan persaingan yang keras, ada juga ruang untuk persahabatan dan solidaritas di antara suporter sepak bola Indonesia, yang dapat membantu membangun atmosfer positif di stadion dan di luar lapangan.