Romansa Bandung

Dikabarkan Punya Harta Karun di Swiss, Padahal Menderita Di Akhir Hayat

Bung Karno bersama keluarganya

“Kisah harta karun legendaris yang konon dimiliki oleh Bung Karno selalu menjadi omongan asyik untuk diperbincangkan. Banyak sekali orang yang mempercayainya meskipun keberadaan harta karun ini sendiri antara ada dan tiada.”

RomansaBandung.com – Entah darimana asal mula ceritanya dan tidak tahu juga siapa si empunya cerita.

Kisah harta karun legendaris yang konon dimiliki oleh Bung Karno selalu menjadi omongan asyik untuk diperbincangkan.

Banyak sekali orang yang mempercayainya meskipun keberadaan harta karun ini sendiri antara ada dan tiada.

Tapi yang jelas orang orang ini begitu percaya akan keberadaan harta karun itu.

Bahkan mereka pun tak segan-segan menghabiskan uang dan harta mereka dengan harapan bisa mendapatkan kekayaan yang tak terhingga dari harta yang konon adalah peninggalan sang proklamator.

Padahal jelas jelas nggak ada tuh… satupun sumber terpecaya terkait keberadaan harta karun ini.

Tapi entah orang-orang ini sudah kepalang rakus atau ingin cepat kaya instan. Nalar mereka tampaknya sudah di luar jangkaun. Akibatnya mereka-mereka ini jadi santapan lezat buat penipu setengah kreatif yang memanfaatkan kebodohan mereka.

Kasus Penipuan Berkedok Harta Karun Bung Karno

Dilansir dari Kompas.Com tanggal 31 Mei 2022 salah satu penipuan paling terang-terangan adalah kerajaan fiktif yang meminta para korbannya untuk membayar iuran anggota sebagai syarat untuk mendapatkan bagian dari harta karun itu. 

Mereka bahkan berani memasang baliho di Kota Tangerang untuk mencari lebih banyak korban. 

Sepertinya King of The King ingin menjadi “King of the Scam” juga! Entahlah dan uniknya ada yang percaya. Dan ujung-ujungnya bisa ditebak. Mereka ditipu dan lapor polisi.  

Ternyata, penipuan dengan modus harta karun Soekarno bukan hanya terjadi di Tangerang, tetapi juga di Kebumen, Jawa Tengah. 

Seorang penjual batagor keliling mengiming-imingi seorang nenek dengan dua kilogram emas dari Bank Swiss yang konon merupakan harta karun Soekarno. 

Untuk mendapatkan emas tersebut, nenek tersebut harus menyiapkan kembang tujuh rupa dan mahar sebesar Rp 18 juta. Tapi setelah ritual misterius dan penantian panjang, yang ada hanya emas batangan palsu!

Cerita lainnya datang dari kampung istri penulis di wilayah Selatan Bandung, di mana ada seorang Juragan Sapi yang jadi korban penipuan harta karun Bung Karno. 

Si Juragan Sapi mendapatkan iming-iming dari salah seorang temannya bahwa dia akan mendapatkan harta karun tersebut asalkan dia menyetorkan sejumlah uang.

Tanpa berpikir panjang, Si Juragan Sapi menjual seluruh sapi dan aset peternakannya, berharap akan memperoleh kekayaan yang melimpah. 

Namun, setelah menyerahkan uangnya, harta karun yang dijanjikan ternyata hanyalah tinggal cerita. 

Emas batangan harta karun Bung Karno hanyalah bualan belaka. 

Karena seluruh hartanya telah habis gara-gara penipuan ini Si Juragan Sapi pun mendadak bangkrut.  

Akhir Hidup Sang Proklamator yang Menderita

Melihat banyaknya orang-orang yang tertipu dengan harta karun Bung Karno ini rasanya perlu sekali kita menilik kehidupan sang proklamator saat menjadi Presiden maupun di akhir-akhir hayatnya.

Kebetulan salah satu istri Bung Karno, Fatmawati pernah membagikan cerita menarik tentang kehidupan mereka sebagai presiden dan ibu negara. 

Dalam memoarnya yang berjudul “Catatan Kecil Bersama Bung Karno,” 

Fatmawati mengungkapkan hal yang mengejutkan, nyatanya selama menjadi Presiden gaji beliau tidaklah terlalu besar. 

Bahkan dari gaji yang tak terlalu besar itu sang Ibu Negara berusaha untuk mencukupi kebutuhan makan dan sebagainya tanpa mencari penghasilan tambahan.

Bagi mereka yang mengetahui akhir hidup sang Bung Besar, pasti mereka takkan dengan mudah mempercayai cerita tentang harta karun Bung Karno. 

Di akhir hayatnya, Bung Karno hidup dalam tahanan pemerintah Orde Baru, dan dia tak membawa sepeser pun harta kekayaan. 

Ketika Bung Karno menerima surat dari Soeharto yang memerintahkan beliau untuk segera meninggalkan Istana Merdeka, beliau langsung bergegas mengemas barang-barangnya. Tapi, tunggu dulu! Ternyata tidak ada barang mewah yang ikut dikemas saat itu!

Bung Karno bahkan melarang anak-anaknya untuk membawa properti negara.

 Guruh, salah satu anaknya, yang sudah menggulung antena televisi dengan semangat, harus kembali menaruhnya dengan ekspresi kecewa. Begitu mereka keluar dari istana, tidak ada satu pun barang istana yang ikut terbawa. 

Hmm, sepertinya harta karun Bung Karno lebih berupa kenangan dan warisan ideologis ketimbang harta material yang dapat dibawa pulang.

Jadi cukuplah heran jika masih ada yang percaya dengan takhayul harta karun bung karno. Lah…wong orang yang dibicarakan punya harta karun justru hidup dengan sederhana tanpa memiliki kekayaan yang berlimpah. 

Mungkin saja harta karun sejati yang dimiliki oleh Bung Karno adalah semangat perjuangan dan nilai-nilai perjuangan yang ia tanamkan dalam sejarah bangsa. Jadi, jangan terlalu berharap menemukan peti emas bersama gambar wajah beliau di dalamnya!