Romansa Bandung

Dulu Pusat Kerajaan Kuno Kini Malah Jadi Tempat Macet Saat Lebaran!

Plang Informasi Situs Kerajaan Kendan (Direktoripariwisata.id).

“Jadi tempat macet setiap musim libur leberan tiba tak dinyana Nagreg menyimpan kisah sejarah yang cukup kuno.”

RomansaBandung.com – Di tengah hamparan tanah Jawa yang subur dan indah, terdapat sebuah kerajaan kecil yang dipenuhi dengan keagungan dan kebijaksanaan.

Kerajaan Kendan, begitu mereka disebut, menjadi simbol dari kekuatan spiritual dan kepercayaan yang memancar dari setiap sudut wilayahnya.

Namun, keberadaan Kerajaan Kendan tidak terlepas dari sejarah yang membingkainya.

Pada masa itu, Kerajaan Tarumanagara memerintah sebagai kekuataan utama, menjadi pusat kekuasaan tertua di Nusantara.

Namun, dalam abad ke-6 Masehi, terlahirlah seorang resi dari keluarga Calankayana di India Selatan, yang akan mengubah takdir Kerajaan Kendan selamanya.

Didirikan oleh Seorang Resi dari India

Situs Candi Bojongmenje diyakini sebagai peninggalan Kerajaan Kendan

Resiguru Manikmaya, seorang pemimpin yang penuh dengan karisma dan kebijaksanaan.

Ia datang ke Jawa dengan membawa ajaran Hindu yang kuat, dan dengan pengabdiannya di Kerajaan Tarumanagara, ia berhasil memperoleh pengakuan dan diangkat sebagai suami dari Tirta Kancana, putri dari Raja Tarumanagara saat itu.

Dengan pemberian kekuasaan dari Raja Tarumanagara, Resiguru Manikmaya memimpin Kerajaan Kendan dan memerdekannya dari ikatan Kerajaan yang lebih besar.

Berbekal dengan kearifan dan pemahaman yang mendalam tentang ajaran Hindu, Resiguru Manikmaya memulai era baru bagi Kerajaan Kendan.

Dalam perjalanannya, Kerajaan Kendan menjadi pusat penyebaran ajaran Hindu di Jawa. Peninggalan arsitektur dan seni yang megah menjadi bukti nyata dari kehadiran spiritual yang mendalam di tengah-tengah masyarakat Kerajaan Kendan.

Kuil-kuil suci, seperti candi dan prasasti, menjadi lambang keagungan dan kehormatan bagi penduduk setempat.

Kampung Kendan, yang terletak di kaki bukit yang mengilhami nama kerajaan ini, menjadi pusat kegiatan sosial dan keagamaan.

Setiap hari, aroma wangi dupa dan mantra yang diucapkan dengan khidmat memenuhi udara, mengundang rasa khusuk dan ketenangan bagi siapa pun yang memasukinya.

Berumur Pendek

Namun, takdir Kerajaan Kendan tidak dapat berjalan selamanya. Setelah berdiri selama kurang lebih 66 tahun, Kerajaan Kendan akhirnya menghadapi kejatuhan pada tahun 612 Masehi. 

Meskipun pendek dalam sejarahnya, Kerajaan Kendan meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam warisan budaya Jawa.

Hingga hari ini, cerita tentang Kerajaan Kendan masih hidup dalam setiap lekuk tanah dan setiap sela-sela sejarah. 

Kisah tentang Resiguru Manikmaya dan pengaruh spiritualnya masih diwariskan dari generasi ke generasi.

 Kehidupan di wilayah Desa Citaman, Kecamatan Cicalengka yang dulu menjadi markas Kerajaan Kendan, terus mengingatkan kita akan kebesaran dan keagungan masa lalu.

Dengan melihat ke belakang, kita dapat menghargai perjalanan Kerajaan Kendan yang penuh dengan semangat religius dan kebangkitan budaya. 

Sebuah narasi yang memikat dan menarik, yang membawa kita dalam sebuah perjalanan melintasi waktu dan menyelami kehidupan di tengah-tengah kerajaan yang penuh dengan keajaiban dan kepercayaan.