Romansa Bandung

Emang Beneran Dijajah Inggris Bakalan Jadi Negara Maju? Beberapa Fakta Soal Penjajahan Inggris

id.wikipedia.org

“Kebanyakan orang Indonesia sering berpikir bahwa jika negara mereka dijajah oleh Inggris, pastinya negara mereka ini akan lebih maju daripada dijajah oleh Belanda selama ratusan tahun.”

RomansaBandung.com – Sering muncul anggapan lucu namun sedikit aneh di benak orang-orang Indonesia. Kebanyakan mereka sering berpikir bahwa jika negara mereka dijajah oleh Inggris, pastinya negara mereka ini akan lebih maju daripada dijajah oleh Belanda selama ratusan tahun.

Mengapa? Karena menurut mereka negara-negara jajahan Inggris itu maju dan kaya-kayak. Sebut saja Singapura, Australia, New Zealand, Qatar, dll.

Selain itu juga negara-negara jajahan Inggris setidaknya lebih hebat dalam berbahasa Inggris, dibanding bangsa kita yang dijajah Belanda. Boro-boro bisa bahasa Belanda bahasa Inggris aja belepotan banget!

Bahkan sewaktu kuliah dulu ada kejadian konyol di kampus penulis. Saat itu penulis bersama salah satu jurusan disana tengah mengadakan seminar tentang penjajahan Inggris di Jawa.

 Kebetulan nih.. pematerinya adalah seorang profesor ahli sejarah Indonesia dari Inggris. 

Sebelum acara dimulai seperti biasa seorang pejabat jurusan di kampus penulis naik podium untuk memberikan satu dua patah sambutan. 

Lucunya di dalam sambutan itu dia malah mengeluarkan pernyataan yang bikin penulis dan sejumlah rekan geleng-geleng kepala. 

Dia bilang gini, “Negara kita ini dijajah Belanda, jadinya sangat susah untuk maju. Coba andai saja Inggris yang menjajah kita, pastinya bakal maju!”

Wah, denger itu, sumpah! Antara pengen ketawa tapi sedih banget! 

Dalam hati cuma bisa bilang Ini orang katanya lulusan S3, tapi mentalnya gini amat. 

Penulis langsung kepikiran, kalo emang lebih baik dijajah Inggris, terus Soekarno, Hatta, Syahrir, berjuang keras untuk apa? Sampai-sampai mereka dibuang ke tempat mengerikan kayak Boven Digul. Nggak mungkin kan? Jelas nggak mungkin!

Tapi untungnya, pernyataan si pejabat jurusan itu langsung disentil oleh si Profesor dari Inggris ini. Boleh dibilang di ultilah! Dia dengan tegas mengingatkan, bahwa penjajahan itu tetap penjajahan, baik oleh Belanda maupun Inggris. Enggak ada bedanya, bro!

Wah, lucu banget ya. Gua jadi ngerasa, kadang-kadang ada aja orang-orang dengan pernyataan yang absurd dan bikin ngelus dada. 

Kemerdekaan dan perjuangan para pahlawan kita enggak boleh diremehkan. Penjajahan tetaplah penjajahan, dan kita bangga menjadi bangsa yang bisa meraih kemerdekaan dari tangan penjajah.

Oleh karena itu penulis kasih beberapa fakta dari mengerikannya penjajahan Inggris biar kalian-kalian nggak ada lagi deh kepikiran lebih baik dijajah Inggris.

Fakta-fakta Penjajahan Inggris

Gelombang pengungsian selama pemisahan India dan Pakistan (en.wikipedia.org)

Inggris juga tidak kalah kejam dalam menjajah negara-negara jajahannya. 

Pulau Jawa sendiri pernah merasakan penjajahan Inggris selama hampir sekitar 5 tahun.

 Nah, selama periode itu terjadi peristiwa dikenal sebagai Geger Sepehi. 

Tapi, jangan bayangkan Geger Sepehi ini seperti geger-gegeran yang biasa ya. 

Ini geger sebenarnya! Geger Sepehi adalah penyerbuan Keraton Yogyakarta yang dilakukan oleh Inggris pada tanggal 19-20 Juni 1812.

Inggris datang dengan pasukan yang tidak main-main. Mereka bawa 1.200 prajurit Inggris dan Sepoy (Prajurit dari jajahan Inggris di India), ditambah lagi ada 800 prajurit dari Legiun Mangkunegaran yang ikut membantu. 

Serangan ini benar-benar merusak Kesultanan Yogyakarta. Keraton dirampok, dijarah, harta benda hilang begitu saja. Bahkan, naskah-naskah berharga juga raib. 

Enggak cuma itu, uang perbendaharaan keraton juga diambil alih oleh Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Letnan Gubernur Jenderal Inggris di Jawa. 

Konon, jumlah uang yang diambil mencapai 500.000 Gulden. Wah, kalau sekarang pasti jadi triliuner nih Inggris dan si Raffles.

Selain keraton Jogja, Inggris juga meninggalkan jejaknya dalam konflik etnis atau agama di banyak wilayah koloninya. Lihat saja konflik India-Pakistan dan Israel-Palestina.

Pemisahan India dan Pakistan terjadi setelah Perang Dunia II. Saat itu, Britania Raya dan Kemaharajaan Britania menghadapi tekanan ekonomi akibat perang dan proses demobilisasi. 

Mereka berharap terciptanya negara Muslim, yang disebut “Pakistan,” dan negara Hindu, yang disebut “Hindustan,” saat merdeka.

Namun, pemisahan itu tidak berlangsung dengan damai seperti yang diharapkan oleh politisi terkemuka seperti Muhammad Ali Jinnah dan Jawaharlal Nehru. 

Jutaan orang harus berpindah dari satu wilayah ke wilayah lainnya, dan kekerasan antar masyarakat terjadi. Konflik antar agama, antara pengikut Hindu, Sikh, dan Islam, menyebabkan kematian sekitar 500 ribu hingga 1 juta orang. 

Bahkan, teritori-teritori yang diperintah oleh pangeran, seperti Kashmir dan Hyderabad, juga terlibat dalam pemisahan tersebut.

Pilihan sulit harus diambil oleh para pangeran, antara bergabung dengan India atau Pakistan. 

Salah satu contohnya adalah Kashmir, yang menjadi titik pusat konflik antara India dan Pakistan hingga saat ini. Penguasa Kashmir yang beragama Sikh dengan mayoritas pendudukn Muslimnya, malah memilih untuk bergabung dengan India melalui penandatanganan Instrumen Aksesi yang akhirnya membawa konflik lebih dalam.

Negara Jajahan Inggris Tak Selalu Maju

Singapura tahun 1960-an masih terlihat kumuh (id.pinterest.com)

Negara jajahan Inggris iya sih memang maju lah wong jajahannya banyak coba aja lihat jumlah negara jajahan Inggris, lebih dari 30 negara, bro! 

Sedangkan jajahan Belanda? Hanya beberapa negara kecil seperti Suriname, Antillen, Curacao plus Indonesia yang cukup lumayan besar. Kurang sebanding banget kan?

Tapi, emang juga sih ada negara jajahan Inggris yang maju seperti Kanada, New Zealand, dan Australia. 

Tapi, itu juga karena mereka menggunakan standar pembangunan ala Inggris dan mayoritas penduduknya masih keturunan Eropa. Jadi, gak heran deh mereka maju.

Ingat loh, Singapura dulu juga negara miskin banget pas merdeka tahun 1965. Bahkan Lee Kuan Yew, Perdana Menteri pertama negara itu sempet nangis waktu diwawancara karena bingung gimana caranya ngangkat Singapura yang gak punya sumber daya alam.

Tapi, dengan tangan dinginnya, dalam waktu beberapa tahun negara itu berhasil maju pesat. 

Jangan lupa juga Malaysia yang dulunya lebih miskin, tapi berkat Datuk Mahathir, mereka juga bisa lebih maju dibanding Indonesia. Itu pun baru sekitar tahun 80-90an.

Kalau lihat negara jajahan Inggris di Afrika, cuma Afrika Selatan yang lumayan maju. Sisanya? Banyak negara yang masih miskin dan terbelakang, kayak Zimbabwe. Jadi, gak semuanya negara jajahan Inggris bisa sukses, bro.

Warisan Belanda yang masih banyak dirasakan hingga saat ini

Jembatan Kereta Api Cikubang warisan Belanda yang masih digunakan hingga saat ini. Dibangun tahun 1906 jembatan ini telah berusia lebih dari seratus tahun (Tropenmuseum.nl)

Sebenarnya saat menjajah Indonesia Belanda juga membangun beberapa wilayah di Indonesia cukup serius. Walaupun pembangunan itu yah… buat kepentingan mereka juga. 

Eh, jangan salah sangka ya, gua gak dukung Belanda, tapi didasarkan fakta-fakta yang ada.

Belanda meninggalkan warisan yang masih kita rasakan sampai hari ini. Misalnya, jalan raya pos buatan Daendels, jaringan rel kereta api, dan gedung-gedung pemerintahan, bahkan istana presiden kita aja bekas bangunan Belanda.

Soal kita kagak bisa berbahasa Belanda karena Belanda dulu memang sengaja membatasi penggunaan bahasa itu. 

Hanya elit-elit Indonesia aja yang bisa bahasa Belanda. Biasanya mereka-mereka yang mengenyam pendidikan modern di sekolah-sekolah milik Belanda.

 

Nah, selain itu, kota-kota yang dibangun saat penjajahan Belanda, seperti Batavia dan Bandung, terencana dan rapih banget. Tapi setelah merdeka, pembangunan kedua kota itu jadi kayak awuwutan deh.

Jadi, dari semua ini, kita harus melihat fakta sejarah dengan kritis dan objektif, dan gak boleh terlalu generalisasi tentang negara atau bangsa tertentu. 

Inggris memang ada negara jajahannya yang maju, tapi juga ada yang tetap terbelakang. Begitu juga dengan warisan dari Belanda, ada yang berguna tapi ada juga yang bikin kita menderita.