Romansa Bandung

Garuda atau Rajawali? Pengungkapan Sebenarnya dalam 'Manuk Dadali'!

“Lagu ini diciptakan oleh Sambas Mangundikarta pada tahun 1962, dan liriknya menceritakan tentang Garuda, yang adalah simbol nasional Indonesia.”

RomansaBandung.com – “Manuk Dadali,” atau yang dikenal juga sebagai “Burung Garuda,” merupakan sebuah lagu daerah asal Sunda yang dipenuhi dengan semangat nasionalisme.

Lagu ini diciptakan oleh Sambas Mangundikarta pada tahun 1962, dan liriknya menceritakan tentang Garuda, yang adalah simbol nasional Indonesia.

Lagu ini terdiri dari empat bait, dengan dua bait pertama menggambarkan kegagahan dan keperkasaan fisik Garuda.

Dalam bait-bait ini, penulis menggunakan bahasa yang kuat untuk menggambarkan burung raksasa ini.

Garuda digambarkan sebagai makhluk yang memiliki sayap yang membentang luas, kaki yang kuat dan kokoh, serta paruh yang tajam melengkung ke bawah.

Sifatnya adalah berani, tak gentar, dan lincah, yang membuatnya dihormati oleh makhluk hidup lainnya.

Dua bait berikutnya mengandung pesan-pesan tentang nilai-nilai luhur ke-Indonesiaan yang tercermin dari sifat Garuda.

Dalam lagu ini, Garuda digambarkan sebagai sosok yang tidak membeda-bedakan, hidup dalam harmoni, dan memiliki jiwa kesatria.

Meskipun dalam bahasa Sunda aslinya, “Dadali” berarti “burung rajawali,” dalam konteks lagu ini, dapat diartikan sebagai “burung Garuda yang melambangkan Nusantara kita.”

Dalam tradisi musikal Sunda, lagu ini dimasukkan sebagai kawih atau kakawihan, yang berarti nyanyian yang tidak terikat oleh aturan penulisan pupuh.

Lirik Lagu

Berikut adalah lirik lagu “Manuk Dadali”:

Mesat ngapung luhur jauh di awang-awang

Meberkeun jangjangna tarik taya nyaringrang

Kukuna ranggoas reujeung pamatukna ngeluk

Ngepak mega bari hibeurna tarik nyuruwuk

 

Saha anu bisa nyusul kana tandangna

Tandang jeung pertentang taya bandinganana

Dipikagimir dipikaserab ku sasama

Taya karempan kasieun leber wawanenna

 

Reff:

Manuk dadali manuk panggagahna

Parlambang sakti Indonesia Raya

Manuk dadali pangkakoncarana

Resep ngahiji rukun sakabehna

Hirup sauyunan taya pahili-hili

Silih pikanya’ah teu inggis bela pati

Manuk dadali ngandung siloka sinatria

Keur sakumna Bangsa di Nagara Indonesia

 

Lagu “Manuk Dadali” pertama kali diperdengarkan pada tahun 1962 dan menjadi sangat populer di Radio Republik Indonesia (RRI), yang saat itu menjadi stasiun radio utama di wilayah Tatar Pasundan.

Populernya lagu ini pada masa itu membuatnya menjadi sebuah simbol identitas Sunda yang kuat.

Bahkan, lagu ini digunakan sebagai lagu dukungan oleh suporter tim sepak bola Persib Bandung. Seiring berjalannya waktu, lagu ini berkembang dan memiliki berbagai versi, sehingga eksistensinya dianggap sebagai sebuah karya seni dengan nilai estetika yang tinggi.