Harimau Jawa: Sang Penguasa Hutan Jawa Barat yang Telah Dianggap Punah
RomansaBandung.com – Di tengah lebatnya hutan dan sunyinya belukar Pulau Jawa, harimau jawa (Panthera tigris sondaica) pernah menjadi penguasa alam liar.
Sosoknya yang gagah, dengan tubuh loreng oranye-hitam yang kontras, menjadikannya sebagai simbol kekuatan alam dan ketangguhan ekosistem Jawa.
Namun, kisah harimau jawa tidaklah berakhir dengan kemegahan.
Perlahan, binatang yang dahulu mendominasi hutan-hutan dataran rendah ini mulai menghilang, diburu hingga ke titik kepunahan.
Pernah Menjadi Penguasa Rimba Jawa Barat
Di akhir abad ke-19, harimau jawa masih sering terlihat berkeliaran di berbagai sudut pulau.
Namun, perkembangan pesat lahan pertanian dan pemukiman manusia merenggut sebagian besar habitat mereka.
Harimau jawa dianggap sebagai ancaman oleh penduduk, terutama karena sering mendekati ladang-ladang pertanian dan peternakan.
Dalam benak masyarakat saat itu, harimau ini dianggap sebagai hama, dan perburuan terhadapnya pun semakin intensif.
Pada tahun 1940-an, harimau jawa mulai jarang terlihat. Sebagian besar dari mereka tersingkir ke hutan-hutan terpencil di Jawa Barat, seperti kawasan Taman Nasional Ujung Kulon.
Namun, bahkan di wilayah yang relatif terlindungi ini, populasi mereka menyusut drastis.
Ketika tahun 1950-an datang, diperkirakan hanya sekitar 25 ekor harimau yang masih bertahan di alam liar, sebagian besar di Jawa Barat.
Dari jumlah tersebut, hanya segelintir yang bertahan di Taman Nasional Meru Betiri.
Upaya konservasi telah dilakukan, namun semuanya tampak terlambat.
Ukuran taman-taman nasional yang dibangun untuk melindungi harimau terlalu kecil untuk menopang kehidupan mereka.
Selain itu, populasi mangsa utama mereka, seperti rusa jawa dan banteng, juga kian menurun akibat perburuan liar, membuat harimau jawa semakin kesulitan bertahan hidup.
Pada tahun 1972, tercatat hanya tersisa tujuh ekor harimau jawa yang bertahan hidup di Meru Betiri.
Dan pada akhir dekade itu, jejak mereka nyaris lenyap sepenuhnya.
Meskipun ada laporan sporadis tentang penampakan harimau di tahun-tahun berikutnya, keberadaan mereka tidak pernah dapat dibuktikan secara meyakinkan.
Penelusuran ilmiah dan survei kamera jebak di kawasan-kawasan hutan Jawa Barat pun tidak mampu menemukan bukti kuat bahwa harimau ini masih hidup.
Walau dinyatakan punah di tahun 1980-an, harimau jawa terus menghantui imajinasi penduduk di Jawa Barat.
Beberapa laporan penampakan sesekali muncul, dari hutan-hutan di sekitar Gunung Ciremai, Gunung Halimun, hingga Merapi.
Ada yang melihat jejak kaki besar di tanah basah, ada pula yang menemukan guratan cakar di pohon.
Namun, semua tanda-tanda ini tetap tidak cukup untuk membuktikan bahwa harimau jawa masih ada.