Romansa Bandung

Inilah Alasan Suhu di Bandung Makin Panas

Gedung Sate di Kota Bandung

“Beberapa faktor yang berperan dalam membuat Kota Bandung terasa lebih panas.”

RomansaBandung.com –  Hasil pengamatan cuaca di Stasiun Geofisika Bandung mengungkap bahwa suhu di Bandung masih berkisar antara 29 hingga 30,4 derajat Celsius.

suhu maksimum di Lembang saat ini mencapai 25-26,2 derajat Celsius.

Meskipun ada sedikit kenaikan suhu, kondisinya masih dapat dikategorikan sebagai normal dan tidak terlalu signifikan.

Beberapa faktor yang berperan dalam membuat Kota Bandung terasa lebih panas.

Salah satunya adalah Indonesia sedang memasuki musim kemarau, yang menyebabkan tutupan awan berkurang dan intensitas radiasi matahari menjadi lebih maksimal.

Selain itu, ada dinamika atmosfer yang tidak biasa yang turut berkontribusi.

Saat ini Kota Bandung berada dalam periode transisi dari musim hujan ke musim kemarau.

Kondisi ini, bersama dengan berkurangnya tutupan awan, membuat aktivitas gelombang matahari mencapai puncaknya antara 24 hingga 31 derajat Celsius.

Rata-rata suhu saat ini di Kota Bandung adalah 30,6 derajat Celsius, yang masih dianggap dalam batas normal, meskipun mendekati nilai maksimum.

Karena itu, pagi hari terasa lebih hangat, siang hari panas terik, tetapi curah hujan masih muncul pada sore hari.

Awal Mei akan menjadi awal musim kemarau.

Untuk tahun ini, diperkirakan musim kemarau akan berlangsung normal, berbeda dengan tahun sebelumnya yang hampir tanpa kemarau.

Masyarakat Tidak Perlu Khawatir

Dalam periode April hingga Mei, curah hujan diperkirakan berada dalam kriteria rendah hingga menengah, yaitu antara 20 hingga 150 mm per dasarian.

Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu panik mengenai isu gelombang panas yang melanda beberapa wilayah di Asia saat ini.

Masyarakat ada baiknya menggunakan tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan, memakai payung atau topi, dan bagi pengguna sepeda motor, mengenakan pakaian yang lebih menutup untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari.

Tingkat indeks UV (Ultraviolet) juga tidak secara langsung memengaruhi suhu udara di suatu wilayah.

Menurut BMKG lebih memantau suhu udara daripada indeks UV. Indeks UV mengukur sejauh mana radiasi UV mencapai permukaan bumi dan dibagi menjadi beberapa kategori, mulai dari “Low” hingga “Extreme.”

Secara umum, indeks UV memiliki pola harian yang rendah di pagi hari, mencapai puncaknya pada siang hari, terutama antara pukul 12:00-15:00 waktu setempat, dan kemudian turun kembali di sore hari.

Pola ini dapat bervariasi tergantung pada faktor geografis, posisi matahari, jenis permukaan, dan tutupan awan di suatu wilayah.