Jadi Urban Legend, Nyatanya Sosok Ini Tidak Pernah ke Bandung
RomansaBandung.com – Bagi sobat romansabandung yang asli Urang Bandung pastinya sudah sangat tidak asing dengan salah satu urban legend di kota itu yakni Hantu Patung seorang Pastor Belanda di Taman Maluku.
Entar benar atau tidak ceritanya Pastor ini kabarnya dulu tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat di tahun 1918. Untuk mengenangnya lantas orang-orang Belanda membuat patungnya di Bandung dan menempatkannya di Taman Maluku.
Di tahun 1949 kolonialisme Belanda berakhir tapi patung ini masih tetap dibiarkan dan cukup terawat. Bagi warga Bandung sendiri adanya Patung Pastor Belanda di Taman Maluku tak pernah menjadi soal.
Tapi justru cerita-cerita mistis yang melingkupi patung itulah yang membuat warga Bandung seram dibuatnya. Oleh karenanya jarang sekali ada warga Bandung yang berani melintas apalagi mengujungi patung itu di malam hari.
Konon saat malam tiba, Hantu Patung Pastor itu akan hidup dan berjalan-jalan mengitari wilayah di sekitarnya. Ada pula yang mengatakan mata dari patung itu selalu berkedip dan bergerak-bergerak seakan sedangmengawasi keadaan sekitarnya.
Ada juga yang bilang patung ini sering kali berpindah tempat dan posisi. Pokoknya tak terhitung sekali mitos mistis yang berkembang terkait patung ini. Walaupun demikin tiada satupun kisah-kisah itu yang teruji kebenarannya tapi yang jelas kisah Patung Pastor ini telah menjadi semacam urban legend kota Bandung.
Siapakah Sosok di Balik Patung Pastor di Taman Maluku ini?

Lantas siapa sebenarnya pastor yang patungnya di simpan di Taman Maluku itu. Dilansir dari tirto.id sosok pastor di balik patung itu adalah seorang Belanda bernama Henricus Christianus Verbraak.
Dia merupakan seorang pastor tentara dengan pangkat setara Letnan Muda yang pernah lama bertugas di Aceh. Verbraak sendiri lahir di Rotterdam pada tahun 1935 dan ditahbiskan sebagai Imam Katolik pada tahun 1859.
Dalam ketentaraan Belanda mulanya Verbraak ditugaskan di Padang pada tahun 1872. Tapi dua tahun berselang sesaat setelah Perang Aceh meletus Pemerintah Hindia Belanda menugaskannya kesana.
Di Aceh inilah Verbraak bertugas cukup lama dan mengabdikan dirinya untuk memberikan penghiburan dan juga penguatan agama bagi serdadu Belanda yang tengah bertempur melawan para pejuang Aceh.
Read More: Dulunya Jalan Paling Ditakuti, Kini Landmark Kota Bandung
Khotbah-khotbahnya tak sedikit seringkali menyentuh hati para serdadu dan membukakan mata, hati serta pikiran mereka. Maka tak heran para serdadu Belanda kerap menganggapnya sebagai orang tua mereka selama bertugas di Aceh.
Apalagi Verbraak pun seorang yang sangat berhati lembut dia tak segan untuk menolong beberapa prajurit yang berlainan agama dengannya. Dia juga tanpa pamrih seringkali mengirim surat serta kabar bagi para orang tua yang anak-anaknya menjadi serdadu di Aceh.
Wafat dengan Tenang dan Tak Pernah Sekalipun ke Bandung

Pengabdiannya berakhir di tahun 1907 dan dia menghabiskan lima tahun sisa hidupnya di Magelang untuk memberikan pelayanan di sebuah rumah sakit militer disana.
Di kota ini pula Verbraak wafat dengan tenang dan dikebumikan dengan kebesaran upacara militer. Jadi mitos yang berkembang bahwa dia mati dalam kecelakaan pesawat sama sekali tidaklah jelas asal-usulnya.
Tambahan juga Sob, nyatanya Pastor Verbraak ini sama sekali tidak pernah menginjakkan kakinya di Bandung. Tapi mengapa Patungnya ada di Bandung? Sebabnya ialah Verbraak ini mantan seorang anggota KNIL. Dan ingat markas militer KNIL itu ada di Kota Bandung. Maka di Bandung lah pada tahun 1922 Patung Verbraak diresmikan.