Romansa Bandung

Jalan Soekarno-Hatta Bandung: Antara Kemacetan dan Tantangan Banjir

(sumber: bandung.go.id

“Di balik pentingnya peran jalan ini dalam mobilitas kota, terdapat dua masalah utama yang kerap mengganggu pengguna jalan: kemacetan yang parah dan risiko banjir yang meningkat.”

RomansaBandung.com – Jalan Soekarno-Hatta, salah satu arteri vital di Kota Bandung, Jawa Barat, merupakan jalur utama yang menghubungkan berbagai wilayah penting di kota ini.

Namun, di balik pentingnya peran jalan ini dalam mobilitas kota, terdapat dua masalah utama yang kerap mengganggu pengguna jalan: kemacetan yang parah dan risiko banjir yang meningkat.

Kemacetan Yang Parah

Setiap hari, Jalan Soekarno-Hatta menjadi saksi bisu dari kemacetan yang melumpuhkan.

Jalur ini seringkali dipadati oleh kendaraan yang bergerak dengan kecepatan yang sangat lambat, bahkan sering kali terhenti total akibat padatnya arus lalu lintas.

Penyebab kemacetan tersebut antara lain adalah:

  1. Volume Kendaraan yang Tinggi: Jalan ini menjadi salah satu rute utama bagi kendaraan yang hendak menuju ke pusat kota Bandung atau keluar dari kota. Volume kendaraan yang tinggi pada berbagai jam sibuk membuat kemacetan sulit dihindari.

  2. Lampu Merah yang Terlalu Lama: Lampu merah yang berdurasi panjang di sejumlah persimpangan membuat aliran lalu lintas menjadi tersendat, terutama pada jam-jam sibuk.

  3. Kurangnya Sarana Transportasi Publik: Meskipun terdapat angkutan umum seperti bus dan angkot, namun belum cukup mampu menampung jumlah penumpang yang memadati jalan ini. Hal ini membuat sebagian besar masyarakat masih lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.

(Sumber: rakyat merdeka)

Banjir yang menggenang

(sumber: Harian Jabar)

Selain kemacetan, Jalan Soekarno-Hatta juga kerap menjadi sasaran banjir saat musim hujan tiba. Beberapa faktor yang menyebabkan risiko banjir di jalan ini antara lain:

  1. Drainase yang Buruk: Sistem drainase yang tidak optimal menyebabkan air hujan sulit mengalir dengan lancar, terutama di titik-titik tertentu yang cenderung menjadi genangan air.

  2. Pembangunan Lahan Lahan Sekitar: Pembangunan bangunan dan perumahan di sekitar jalan Soekarno-Hatta telah mengubah pola aliran air dan mereduksi area resapan air, yang pada akhirnya meningkatkan risiko banjir.

  3. Curah Hujan yang Tinggi: Kota Bandung dikenal dengan curah hujan yang cukup tinggi, terutama saat musim hujan tiba. Hal ini membuat risiko banjir semakin meningkat, terutama di daerah-daerah yang cenderung rendah.