Kehabisan Amunisi, VOC Menembakan Meriam Tinja pada Pasukan Sultan Agung
RomansaBandung.com -Agustus 1628, Sultan Agung dari Mataram memutuskan untuk melancarkan serangan besar-besaran ke markas VOC di Batavia.
Pasukan Mataram yang jumlahnya puluhan ribu orang dengan penuh semangat berusaha mendekati benteng-benteng Belanda di sekitar Batavia.
Di bawah komando Tumenggung Bahureksa dan Ki Mandurareja, mereka ingin merebut markas musuh dengan segala cara.
Salah satu target utama mereka adalah Redoute Hollandia, sebuah benteng kecil dengan bangunan menara sebagai pertahanannya.
Di dalamnya, terdapat Sersan Hans Madelijn dan 24 serdadu yang hanya dibantu oleh dua meriam.
Tugas mereka adalah bertahan dan melawan serangan pengepung dengan tangga dan alat pelantak untuk memanjat atau menghancurkan tembok benteng.
Selama sebulan penuh, pertempuran berlangsung dengan ketegangan yang tinggi.
Meskipun pasukan Mataram kekurangan amunisi dan makanan, mereka tidak menyerah begitu saja. Mereka memberikan perlawanan yang gigih kepada Belanda, bertahan dengan sekuat tenaga.
Kalah dan Mundur Oleh Serangan Tinja VOC
Namun, pada malam 21 dan 22 September 1628, situasi mencapai puncaknya.
Pasukan Mataram melancarkan serangan besar-besaran ke Redoute Hollandia dengan harapan merebutnya sebelum bala bantuan tiba dari benteng lain.
Mereka berjuang dengan sepenuh hati, mengeluarkan segala kekuatan yang mereka miliki.
Tapi apa yang terjadi? Mereka mendapatkan kejutan yang tak terduga! Meriam-meriam Kompeni yang dijaga oleh Belanda menembakkan… tinja! Ya, Anda tidak salah dengar.
Tinja yang diarahkan ke pasukan Mataram meledak di udara dan menghujani mereka dengan bau busuk dan kotoran. Inilah senjata rahasia yang benar-benar tak terduga!
Akibatnya, prajurit Mataram mulai muntah-muntah dan merasa jijik karena terkena tinja.
Mereka merasa sangat tidak nyaman dan takut terkena penyakit karena tinja bisa mengandung bakteri dan parasit.
Tentu saja, hal ini membuat semangat mereka menurun dan mengubah serangan menjadi kekacauan.
Dalam keadaan yang memalukan ini, pasukan Mataram terpaksa mundur dan meninggalkan Redoute Hollandia kepada pasukan Belanda. Serangan pertama Mataram ini pun berakhir dengan kegagalan.