Romansa Bandung

Keindahan yang Terancam Punah: Eksistensi Macan Kumbang di Jawa Barat

Macan Kumbang. (en. wikipedia.org)

“Mata tajamnya bersinar, penuh kewaspadaan, menyatu dengan kegelapan malam.”

RomansaBandung.com – Di tengah keheningan hutan lebat Pulau Jawa, sesosok bayangan hitam perlahan melintasi semak-semak.

Mata tajamnya bersinar, penuh kewaspadaan, menyatu dengan kegelapan malam.

Macan kumbang, atau Panthera pardus melas, dengan tubuhnya yang besar dan ramping, merupakan pemandangan langka di dunia liar Jawa.

Subspesies macan tutul ini memiliki keunikan yang membedakannya dari kerabatnya di belahan dunia lain—pigmen hitam yang mendominasi tubuhnya, meskipun jika diamati lebih dekat, pola tutul khas macan tutul masih terlihat samar di balik lapisan hitam pekat itu.

Sang Raja Hutan yang Terancam Punah

Sebagai salah satu predator puncak di Pulau Jawa, macan kumbang sering ditemukan di hutan tropis, kawasan konservasi, dan taman nasional yang tersebar di Jawa Barat.

Kawasan seperti Perkebunan Pangalengan dan hutan di sekitar Kampung Cikaso, Desa Tanjungwangi, Kecamatan Cicalengka, pernah menjadi saksi kemunculannya.

Namun, meskipun macan kumbang dikenal sebagai hewan yang penuh dengan keanggunan dan misteri, keberadaannya kini semakin terancam.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 yang mengatur konservasi sumber daya alam hayati telah menjadikan macan kumbang sebagai salah satu satwa yang dilindungi.

Selain itu, IUCN (International Union for Conservation of Nature) telah mencatat macan kumbang sebagai satwa yang berada dalam status kritis dan terancam punah.

Perburuan liar dan hilangnya habitat alami mereka akibat pembalakan liar serta alih fungsi lahan menjadi ancaman utama bagi kelangsungan hidup mereka.

Memanjat pohon, salah satu keahlian Macan Kumbang yang tak dimiliki Harimau atau Singa. (en. wikipedia. org)

Hewan Penyendiri

Meski tergolong predator, macan kumbang jarang menyerang manusia.

Mereka lebih memilih menyendiri dan berburu mangsa di wilayahnya.

Namun, terkadang macan kumbang keluar dari hutan dan mendekati pemukiman manusia.

Fenomena ini biasanya terjadi pada macan jantan yang kalah dalam perebutan wilayah dengan jantan lainnya.

Macan kumbang yang tersisih ini pun terpaksa mencari wilayah berburu baru, bahkan hingga menjelajah ke daerah perkebunan atau peternakan.

Kehadiran macan kumbang di sekitar pemukiman warga kerap memunculkan ketakutan, namun bagi banyak orang, ia adalah simbol dari keindahan alam liar Jawa yang semakin tergerus oleh perkembangan zaman.

Ketika malam semakin larut, macan kumbang kembali menyatu dengan gelap, berlari melintasi rimbunnya hutan, mempertahankan hidupnya di tengah ancaman kepunahan.