Romansa Bandung

Kereta Api Malabar: Menghubungkan Bandung dan Malang dengan Kenyamanan Layanan Premium di Jalur Selatan

(irps.or.i)

“Layanan kereta ini memberikan pilihan bagi para penumpang untuk bepergian melalui jalur selatan Jawa, melewati pemandangan alam yang indah dari pegunungan hingga dataran rendah.”

RomansaBandung.com – Kereta api Malabar adalah salah satu moda transportasi penting yang melayani perjalanan jarak jauh di Pulau Jawa, khususnya untuk rute Bandung–Malang.

Layanan kereta ini memberikan pilihan bagi para penumpang untuk bepergian melalui jalur selatan Jawa, melewati pemandangan alam yang indah dari pegunungan hingga dataran rendah.

Nama “Malabar” sendiri diambil dari Gunung Malabar, sebuah gunung yang terletak di selatan Bandung, tepatnya di daerah Pangalengan, Kabupaten Bandung, yang menambah sentuhan lokal pada kereta ini.

Sejarah Operasional Layanan

Sejarah operasional Kereta Api Malabar dimulai pada 30 April 2010.

Sejak awal, kereta ini melayani penumpang yang ingin melakukan perjalanan dari Bandung menuju Malang maupun sebaliknya, dan sampai saat ini menjadi satu-satunya kereta yang melayani rute tersebut.

Pada masa awal beroperasi, Malabar adalah kereta api unik di Indonesia karena menjadi satu-satunya yang menawarkan tiga kelas layanan sekaligus dalam satu rangkaian: eksekutif, bisnis, dan ekonomi.

Ini memberikan fleksibilitas lebih bagi penumpang untuk memilih kelas sesuai dengan kenyamanan dan anggaran mereka.

Rute Malabar sempat diperpanjang hingga Stasiun Pasar Senen di Jakarta pada 2019, namun pada 1 September 2020, rutenya dikembalikan seperti semula, yaitu hanya melayani relasi Bandung–Malang.

Pada 1 Juni 2023, ada perubahan besar dalam layanan kereta ini, dengan dihapusnya kelas bisnis.

Kini, Malabar hanya menyediakan dua kelas layanan, yaitu eksekutif dan ekonomi premium, yang menjadi fokus untuk meningkatkan kenyamanan penumpang.

Pada pertengahan Mei 2023, operasional kereta api ini dipindahkan dari Daerah Operasi VIII Surabaya ke Daerah Operasi II Bandung.

Hal ini sekaligus menandai mutasi rangkaian kereta ke Depo Kereta Bandung.

Penambahan jadwal juga dilakukan mulai 24 Januari 2024, di mana kereta api ini akan berangkat pada pagi hari dari Stasiun Bandung menuju Malang, serta jadwal kembali dari Malang pada 25 Januari 2024.

Rangkaian kereta yang digunakan berbagi dengan kereta api Harina, dan dilengkapi dengan sarana rangkaian baja nirkarat, yang semakin meningkatkan kualitas perjalanan.

Perubahan besar lainnya terjadi pada 13 Mei 2024, ketika rangkaian kereta api Malabar jadwal malam yang sebelumnya menggunakan baja ringan diganti dengan rangkaian baja nirkarat yang merupakan lungsuran dari kereta api Lodaya.

Kini, susunan rangkaian terdiri dari satu kereta pembangkit, empat kereta eksekutif, satu kereta makan, dua kereta ekonomi premium, dan dua kereta bagasi.

Penggantian ini menambah kualitas layanan malam, memberikan kenyamanan lebih bagi penumpang yang melakukan perjalanan jauh saat malam hari.

Stasiun Bandung
Stasiun Malang

Tarif dan Stasiun Pemberhentian

Tarif tiket kereta api Malabar bervariasi, tergantung pada kelas dan jarak tempuh. 

Untuk kelas ekonomi premium, tarif berkisar antara Rp260.000,00 hingga Rp320.000,00, sedangkan untuk kelas eksekutif, tarif bisa mencapai Rp450.000,00 hingga Rp625.000,00, memberikan berbagai pilihan bagi penumpang dengan berbagai anggaran.

Selain memberikan layanan yang nyaman, kereta api Malabar juga berhenti di beberapa stasiun penting di sepanjang rutenya, seperti Bandung, Kiaracondong, Garut, Tasikmalaya, Solo Balapan, Yogyakarta, hingga Malang. 

Setiap stasiun memiliki keunikan tersendiri, dengan beberapa stasiun terintegrasi dengan layanan kereta komuter dan moda transportasi lainnya, seperti Commuter Line, bus Trans Jogja, dan Teman Bus, sehingga memudahkan aksesibilitas penumpang untuk melanjutkan perjalanan mereka ke berbagai tujuan di Pulau Jawa.