Makam Keramat Godog: Wisata Religi di Kabupaten Garut
RomansaBandung.com – Makam Keramat Godog merupakan destinasi wisata budaya yang berlokasi di Kampung Godog, Desa Lebak Agung, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut.
Obyek wisata ini berada sekitar 14 km dari ibu kota kabupaten dan sekitar 74 km dari ibu kota provinsi.
Terletak di area seluas 1,5 hektar, Makam Keramat Godog menawarkan pengalaman ziarah yang mendalam, terutama pada hari-hari besar agama Islam seperti Idul Fitri dan Idul Adha.
Makam Para Penyebar Agama Islam di Garut
Kompleks makam ini memiliki cerita sejarah yang kuat, terutama terkait dengan tokoh Prabu Kian Santang atau Syekh Sunan Rohmat.
Prabu Kian Santang, putra Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran, lahir pada tahun 1315 Masehi di Pajajaran (sekarang Bogor).
Dikenal akan kegagahan dan kesaktiannya, Prabu Kian Santang meninggalkan tanah Jawa untuk bertanding dengan Sayidina Ali di Mekah.
Setelah kalah dalam pertandingan, ia memeluk Islam dan berganti nama menjadi Galantrang Setra. Kembali ke tanah Jawa pada tahun 1362 Masehi, Kian Santang berdedikasi untuk menyebarkan ajaran Islam.
Di dalam kompleks makam, terdapat tujuh makam utama, termasuk makam Kian Santang di ruang utama. Makam lainnya seperti makam Sembah Dalem Serepeun Suci, Sembah Dalem Sareupeun Agung, Sembah Dalem Kholipah Agung, dan Santuwaan Marjaya Suci terletak di ruangan lain. Makam Syekh Dora dan Sembah Pager Jaya terletak di ruang terbuka yang terpisah dari makam-makam utama.
Pengelolaan kompleks makam ini dilakukan oleh pemerintah daerah, dengan H. Ahmad Endang sebagai juru kunci yang bertanggung jawab atas pengelolaan sehari-hari.
Keberadaan kompleks makam ini tidak hanya sebagai tempat ziarah, tetapi juga sebagai destinasi wisata budaya yang kaya akan sejarah, menawarkan pengalaman spiritual dan edukatif bagi para pengunjung.
Akses menuju lokasi dan fasilitas
Makam Keramat Godog terletak di Desa Lebak Agung, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut. Akses menuju lokasi ini cukup mudah, dapat ditempuh dengan angkutan kota trayek Terminal Guntur–Sukawening atau Terminal Guntur–Karangpawitan.
Dari terminal Guntur, perjalanan dapat dilanjutkan dengan ojeg menuju jalan akses kompleks makam.
Setelah menempuh perjalanan sejauh 4 km, pengunjung akan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki melalui tangga dengan 53 anak tangga.
Kompleks makam ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas wisata yang memadai.
Terdapat 14 kios, dengan 10 kios berada di zona fasilitas dan 4 kios di area makam.
Tempat parkir di zona fasilitas mampu menampung hingga 15 bus atau 30 mobil, dengan permukaan yang dilapisi semen.
Selain itu, tersedia dua toilet umum, fasilitas informasi yang juga berfungsi sebagai pos jaga, dan sebuah shelter atau pesanggrahan yang berfungsi sebagai tempat peristirahatan.
Fasilitas ibadah di kompleks makam ini juga memadai, memungkinkan pengunjung untuk menginap dengan pemisahan berdasarkan jenis kelamin.