Romansa Bandung

Makanan-makanan Ini Kesannya Bandung Banget! Tapi Nyatanya Punya Pengaruh Tionghoa

Gerobak Tukang Siomay dan Batagor (id.wikipedia.org)

“Karena hubungan budaya yang lama telah terjalin di antara orang-orang Sunda dan Tionghoa membuat begitu banyak pengaruh masakan-masakan Tionghoa yang menjadi masakan khas Sunda.”

RomansaBandung.com – Cita rasa makanan-makanan orang Sunda khususnya orang Bandung begitu sangat beragam. Hal ini tidak terlepas dari munculnya berbagai pengaruh luar yang mempengaruhi resep makanan orang-orang Bandung. 

Salah satu pengaruh luar yang banyak mempengaruhi cita rasa makanan orang Bandung ialah masakan-masakan orang Tionghoa. Coba perhatikan saja makanan-makanan khas Bandung dari namanya saja sobat sudah pasti tahu bahwa makanan-makanan ini tidak sepenuhnya khas orang Bandung.

Sebut saja Siomay, Cuankie, Mochi, dll. Semua nama-nama makanan itu sama sekali tidak ada sunda-sundanya. Tapi justru dari pelafalannya saja sudah ketahuan makanan makanan itu sangat Tionghoa. Namun dalam benak masyarakat umum makanan-makanan itu sudah menjadi miliknya orang Sunda atau Bandung. 

Nah… mimin disini akan kasih tahu sobat-sobat sekalian makanan-makanan apa saja yang kedengarannya Bandung banget! Tapi kenyataannya makanan-makanan itu banyak mendapat pengaruh dari Tionghoa.

Siomay

Siomay

Dalam bahasa Mandarin Siomay dikenal dengan Shaomai semantara dalam bahasa Mandarin dengan dialek berbeda utamanya dialek Kanton lebih familiar dengan sebutan Siumai. Siomay masih termasuk ke dalam jenis makanan dimsum. 

Jadi sobat tidak perlu heran saat memakan dimsum kok… mirip banget dengan siomay. Yah.. karena Siomay ini adalah salah satu jenis Dimsum. 

Walau demikian Siomaynya orang Bandung agak sedikit berbeda dengan Siomaynya orang Tionghoa. Siomaynya orang Bandung tidak menggunakan daging babi karena mayoritas orang Bandung adalah muslim. Sementara Siomaynya orang Tionghoa kebanyakan menggunakan daging babi sebagai bahan utamannya.

Cuankie

Cuankie

Di tahun 1980 ada seorang pedagang Tionghoa di Bandung  yang memiliki merek dagang makanan berupa bakso tahu dengan isi kuah yang bernama Choan Kie. Bakso tahu itu berbahan dasar babi. 

Kebetulan beberapa pegawai Choan Kie memutuskan untuk resign dan membuka lapak mereka sendiri dengan sedikit modifikasi pada resep makanan milik Choan Kie. Mereka mengganti bahan dasar babi dari bakso tahu itu menjadi ikan tenggiri. 

Tanpa disangka eksperimen mereka sukses dan makanan itu sangat disukai masyarakat. Sejak saat itulah sejarah Cuankie bermula.