Menelusuri Jejak Batavia: Petualangan Sejarah di Kota Tua Jakarta
RomansaBandung.com – Bayangkan diri Anda berjalan menyusuri jalanan berbatu yang dipenuhi oleh bangunan-bangunan tua, berderet di kiri dan kanan, seakan menyimpan cerita ribuan tahun.
Selamat datang di Kota Tua Jakarta, sebuah kawasan yang menyimpan banyak kenangan dari masa lalu.
Kawasan ini tak hanya berbicara tentang sejarah, tetapi juga menyuguhkan pemandangan yang memancarkan pesona era kolonial, seakan membawa Anda kembali ke abad ke-17.
Kota Tua Jakarta, atau yang dulunya dikenal sebagai Batavia, pernah menjadi permata yang bersinar di Asia.
Julukan “Permata Asia” dan “Ratu dari Timur” pernah disematkan oleh pelaut Eropa pada kawasan ini karena lokasinya yang strategis sebagai pusat perdagangan.
Dengan luas hanya 1,3 kilometer persegi, Kota Tua Jakarta melintasi dua wilayah besar di Jakarta, yaitu Jakarta Utara dan Jakarta Barat.
Bermula Sejak Abad ke-16
Kisah Kota Tua Jakarta dimulai pada tahun 1526, ketika Fatahillah, utusan Kesultanan Demak, menyerang pelabuhan Sunda Kelapa dan mendirikan kota yang kemudian dikenal sebagai Jayakarta.
Pada tahun 1619, kisah Jayakarta berakhir dengan invasi oleh VOC di bawah pimpinan Jan Pieterszoon Coen.
Dari reruntuhan Jayakarta, lahirlah Batavia, sebuah kota dengan sentuhan Eropa yang dibangun di tepi Sungai Ciliwung.
Batavia dirancang menyerupai kota-kota di Belanda, dengan kanal-kanal dan benteng megah yang mengelilinginya.
Kota ini menjadi pusat pemerintahan dan perdagangan Hindia Belanda, membawa pengaruh besar dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakatnya.
Saat Anda berkeliling, tak sulit membayangkan Batavia yang dulu, lengkap dengan suasana kolonialnya.
Lapangan Fatahillah, yang dulu merupakan pusat kota Batavia, masih berdiri kokoh hingga kini.
Di sini, Anda akan menemukan Museum Sejarah Jakarta, yang dulunya adalah Balai Kota Batavia dan kediaman gubernur jenderal VOC.
Gedung-gedung bersejarah lainnya seperti Museum Wayang, Museum Bank Indonesia, hingga Stasiun Jakarta Kota masih menyimpan jejak masa lampau.
Anda juga bisa berjalan di sepanjang Kali Besar, yang dulunya menjadi jalur penting bagi perdagangan di Batavia.
Namun, tak semuanya sempurna di Kota Tua.
Seperti banyak kota tua di dunia, waktu tak selamanya berpihak pada bangunan-bangunan bersejarah ini.
Beberapa tempat telah hilang atau dalam kondisi mengenaskan, seperti Benteng Batavia yang dihancurkan pada awal abad ke-20 atau Gerbang Amsterdam yang dirobohkan demi memperlebar jalan pada tahun 1950-an. Wabah penyakit tropis pada abad ke-19 juga mempercepat penurunan kota, memaksa penduduknya keluar dari tembok kota dan meninggalkan kanal-kanal yang dulu menjadi kebanggaan.
Sempat Terlantar dan Kembali Direvitalisasi
Meski begitu, tak sedikit pula yang berjuang untuk menjaga warisan sejarah Kota Tua ini.
Pada tahun 1972, Gubernur Jakarta saat itu, Ali Sadikin, mengeluarkan dekret yang menetapkan Kota Tua sebagai situs warisan budaya.
Langkah ini dilakukan untuk melestarikan bangunan-bangunan kolonial yang masih tersisa, meskipun upaya pelestarian ini sempat tertunda dan sebagian besar bangunan tetap terabaikan selama beberapa dekade.
Kini, upaya revitalisasi Kota Tua sedang gencar dilakukan. Organisasi nirlaba, institusi swasta, hingga pemerintah kota bekerja sama untuk memulihkan keindahan kawasan ini.
Pada tahun 2007, beberapa jalan di sekitar Lapangan Fatahillah ditutup dari kendaraan sebagai bagian dari tahap awal revitalisasi.
Meskipun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, semangat untuk mengembalikan Kota Tua Jakarta ke masa kejayaannya terus bergulir.
Berkunjung ke Kota Tua Jakarta adalah seperti membuka halaman dari buku sejarah yang penuh warna.
Setiap sudutnya menyimpan cerita tentang masa lalu, tentang kekuasaan, perdagangan, dan kehidupan sehari-hari.
Bangunan-bangunan tua, meski beberapa di antaranya mulai rapuh, tetap berdiri sebagai saksi bisu perjalanan panjang Jakarta dari masa kolonial hingga menjadi ibu kota yang kita kenal sekarang.
Jika Anda ingin merasakan sejarah yang hidup, Kota Tua Jakarta adalah tempat yang tepat untuk memulai petualangan Anda.