Romansa Bandung

Menelusuri Jejak Sejarah di Bekas Rumah Cut Nyak Dien, Sumedang

(G-Maps: Stfan Arichta)

“Bekas Rumah Pengasingan Cut Nyak Dhien jadi destinasi wisata sejarah menarik di Jawa Barat.”

RomansaBandung.com – Bagi para pecinta sejarah dan budaya, Sumedang menawarkan destinasi wisata yang menarik dan penuh makna, yaitu bekas rumah tinggal Cut Nyak Dien.

Rumah panggung ini terletak di Kampung Kaum, Kelurahan Regol Wetan, sekitar 100 meter sebelah barat Masjid Agung Sumedang.

Rumah ini bukan sekadar bangunan tua; ia menyimpan jejak pahlawan nasional Indonesia, Cut Nyak Dien, yang diasingkan ke Sumedang setelah perjuangannya di Aceh melawan kolonial Belanda.

Pada masa pengasingannya, Cut Nyak Dien ditempatkan di rumah panggung milik Kiai Haji Ilyas dan istrinya, Hajjah Solehah.

Rumah ini hingga kini masih ditinggali oleh keturunan Kiai Haji Ilyas, yaitu Neng Aisyah (73) dan Nenden Dewi Rosifa (38) beserta keluarga mereka.

Rumah ini menjadi saksi bisu kehidupan Cut Nyak Dien selama di Sumedang, sebuah babak penting dalam perjalanan hidup sang pahlawan.

Cut Nyak Dhien saat ditangkap Belanda sebelum pada akhirnya diasingkan ke Sumedang. (id.wikipedia.org)

Bangunan rumah yang masih asli

Bentuk rumah panggung ini tidak terlalu mencolok dari jalan raya karena sebagian terhalang oleh rumah lainnya.

Letaknya lebih ke dalam, tidak persis di pinggir jalan.

Namun, keberadaan papan nama yang dipasang oleh Balai Peninggalan Purbakala pada tahun 2003, yang bertuliskan “Bekas Rumah Tinggal Cut Nyak Dien”, menunjukkan nilai sejarah yang dimilikinya.

Selain itu, di dalam rumah terdapat sebuah foto kuno Cut Nyak Dien berukuran besar yang, meskipun kondisinya sudah kusam dan bergelombang, masih menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Sebagian besar struktur rumah masih asli, terutama dinding dan lantai dari bambu, serta tiang-tiang utama yang terbuat dari kayu.

Dinding anyaman bambu yang besar dan tebal mencerminkan gaya arsitektur tradisional masa lalu.

Tiang-tiang kayu yang kokoh, meski sebagian tertanam di dalam tanah, tetap terjaga keasliannya dan tidak dimakan rayap.

Rumah ini terdiri atas beberapa ruangan, yaitu ruang tamu, ruang keluarga, empat kamar tidur, dan satu dapur.

Kamar tidur yang ditempati oleh Cut Nyak Dien memiliki ukuran yang lebih luas karena awalnya merupakan dua kamar tidur yang digabung menjadi satu.

Hal ini memberikan gambaran tentang bagaimana sang pahlawan menjalani hari-harinya di tempat ini.

Kondisi ruangan bagian dalam bekas Rumah Cut Nyak Dhien. (G-Maps: King H)

Tips Untuk Berkunjung

  • Lokasi dan Akses: Rumah ini berada di Kampung Kaum, Kelurahan Regol Wetan, sekitar 100 meter sebelah barat Masjid Agung Sumedang.
  • Waktu Kunjungan: Disarankan untuk berkunjung pada pagi atau siang hari agar dapat menikmati setiap sudut rumah dengan baik.
  • Panduan Lokal: Jika memungkinkan, mintalah panduan lokal untuk mendapatkan informasi lebih detail mengenai sejarah dan kisah Cut Nyak Dien selama tinggal di rumah ini.
  • Hormati Tempat: Sebagai situs bersejarah, penting untuk menghormati dan menjaga kebersihan serta keaslian rumah selama kunjungan.