Romansa Bandung

Mengapa Bandung Tak Pernah Jadi Ibukota Hindia Belanda?

Groote Postweg di Bandung yang kini jadi Jalan Asia-Afrika. (Geheugen.delphers)

“Malaise atau krisis ekonomi yang melanda sebagian besar dunia selepas Perang Dunia I turut berdampak pada gagal Bandung menjadi ibukota Hindia-Belanda.”

RomansaBandung.com – Di awal abad ke-20, Belanda mempertimbangkan untuk memindahkan ibu kota Hindia Belanda dari Batavia (sekarang Jakarta) ke Bandung.

Beberapa alasan yang menjadi pertimbangan untuk memindahkan ibu kota antara lain. 

Iklim yang lebih sejuk dan nyaman. Bandung terletak di dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan laut, sehingga memiliki iklim yang lebih sejuk dan nyaman dibandingkan dengan Batavia yang panas dan lembap.

Selain itu Lokasi kota ini juga sangat strategis. 

Bandung terletak di tengah-tengah Pulau Jawa, sehingga dianggap lebih strategis sebagai pusat pemerintahan dan memiliki akses yang lebih mudah ke daerah-daerah lain di Jawa.

Dibanding Batavia secara sanitasi kesehatan Bandung juga dianggap lebih baik. 

Perlu diketahui Batavia saat itu dikenal sebagai kota yang penuh dengan penyakit dan epidemi, sehingga memindahkan ibu kota ke Bandung diharapkan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat.

Terakhir potensi ekonomi Bandung sangat tinggi. Bandung terkenal dengan produksi teh dan kopi yang berkualitas tinggi, serta memiliki potensi untuk menjadi pusat industri tekstil dan kerajinan tangan.

Gagal Karena Krisis Malaise

Namun, rencana untuk memindahkan ibu kota ke Bandung tidak pernah terwujud. 

Ada beragam faktor yang menyebabkan rencana tersebut gagal, di antaranya adalah biaya yang sangat besar untuk membangun infrastruktur dan fasilitas baru di Bandung, serta adanya perlawanan dari masyarakat dan pejabat kolonial yang sudah terbiasa dengan kehidupan di Batavia.

Tapi faktor penting yang sesunggunya ialah krisis malaise atau depresi besar yang melanda sebagian dunia saat itu. Krisis malaise ini merupakan salah satu krisis ekonomi terparah dalam sejarah manusia. 

Karena gara gara malaise keungan Belanda pun jadi compang camping dan berdampak pada dihentikannya proyek pemindahan ibukota. 

Akhirnya hingga imperium Hindia Belanda tumbang di tahun 1942 akibat serbuan Jepang dan Indonesia meraih kemerdekaannya dari Belanda.  

Jakarta tetap sebagai ibu kota negara. 

Meskipun begitu, Bandung tetap menjadi kota penting di Indonesia dan terus berkembang menjadi pusat industri, pendidikan, dan pariwisata.