Romansa Bandung

Mengenal Bahasa Cirebon: Kekayaan Linguistik di Jawa Barat Selain Bahasa Sunda

(tribunjabarnews.com)

“Bandung sebagai sebuah destinasi wisata telah begitu banyak menarik minat para pelancong Eropa di Masa Kolonial.”

RomansaBandung.com – Bahasa Cirebon, atau dalam bahasa setempat disebut Basa Cerbon, adalah sebuah bahasa yang digunakan oleh masyarakat di wilayah Cirebon, Indramayu, dan sebagian daerah di sekitarnya, termasuk beberapa wilayah di Jawa Tengah.

Bahasa ini memiliki akar sejarah yang panjang dan dipengaruhi oleh berbagai budaya, termasuk Sunda, Jawa, dan Melayu, serta pengaruh dari komunitas Tionghoa dan Arab yang telah lama menetap di daerah ini.

Keunikan Bahasa Cirebon

Walaupun Bahasa Cirebon memiliki banyak kesamaan dengan Bahasa Jawa, terutama dialek Banyumas, terdapat beberapa perbedaan yang cukup signifikan.

Beberapa ciri khas Bahasa Cirebon antara lain:

  1. Kosakata yang Unik: Bahasa Cirebon memiliki kosakata yang tidak ditemukan dalam Bahasa Jawa standar. Contohnya, kata “buyut” dalam Bahasa Cirebon berarti kakek buyut, sedangkan dalam Bahasa Jawa berarti “hantu” atau “setan”.

  2. Penggunaan Partikel Khas: Partikel seperti “ndasmu” (kepalamu) sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, memberikan kesan yang lebih akrab dan santai.

  3. Intonasi dan Pengucapan: Intonasi dan cara pengucapan Bahasa Cirebon terdengar lebih cepat dan lebih lembut dibandingkan dengan Bahasa Jawa, terutama dialek Jawa Tengah yang lebih lambat dan lebih tegas.

Bahasa Cirebon digunakan dalam berbagai konteks, baik formal maupun informal.

Dalam kehidupan sehari-hari, Bahasa Cirebon menjadi bahasa utama komunikasi antarwarga, termasuk dalam lingkungan keluarga, pasar, dan tempat umum lainnya.

Bahasa ini juga digunakan dalam berbagai upacara adat, seni pertunjukan, dan ritual keagamaan.

Dalam ranah pendidikan, beberapa sekolah di Cirebon mulai mengajarkan Bahasa Cirebon sebagai bagian dari kurikulum lokal untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya ini.

Pemerintah daerah juga aktif dalam mendukung penggunaan Bahasa Cirebon melalui berbagai program budaya dan festival tahunan.

Pelestarian Bahasa Cirebon

Bahasa Cirebon memegang peran penting dalam seni dan budaya daerah. Banyak kesenian tradisional Cirebon, seperti wayang kulit, tari topeng, dan tembang cerbon, menggunakan Bahasa Cirebon sebagai medium utama.

Lagu-lagu tradisional dan cerita rakyat yang dituturkan dalam Bahasa Cirebon juga menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya masyarakat setempat.

Salah satu contoh seni pertunjukan yang terkenal adalah Tari Topeng Cirebon. Tari ini tidak hanya menunjukkan gerakan tarian yang indah, tetapi juga menyampaikan cerita-cerita rakyat dan pesan moral yang diucapkan dalam Bahasa Cirebon.

Dengan perkembangan zaman dan semakin dominannya Bahasa Indonesia serta pengaruh budaya asing, Bahasa Cirebon menghadapi tantangan besar untuk tetap lestari.

Namun, berbagai upaya pelestarian terus dilakukan, baik oleh pemerintah, komunitas, maupun individu yang peduli akan kelangsungan bahasa ini.

Beberapa langkah yang telah dilakukan antara lain:

  1. Pendidikan Bahasa Cirebon: Mengintegrasikan Bahasa Cirebon dalam kurikulum sekolah sebagai mata pelajaran muatan lokal.

  2. Media dan Publikasi: Menggunakan Bahasa Cirebon dalam media cetak, radio, dan televisi lokal untuk meningkatkan eksposur dan penggunaan bahasa ini dalam kehidupan sehari-hari.

  3. Festival Budaya: Menyelenggarakan festival budaya yang menampilkan kesenian dan tradisi Cirebon untuk menarik minat generasi muda dalam mempelajari dan menggunakan Bahasa Cirebon.