Mengingat Kembali Letusan Gunung Galunggung 1982
RomansaBandung.com – Gunung Galunggung di Tasikmalaya, Jawa Barat, adalah salah satu gunung berapi aktif di Indonesia yang memiliki sejarah letusan besar.
Salah satu letusan paling signifikan terjadi pada tanggal 5 Mei 1982 dengan Volcanic Explosivity Index (VEI) 4. Letusan ini disertai suara dentuman, pijaran api, dan kilatan halilintar, serta berlangsung selama sembilan bulan hingga berakhir pada 8 Januari 1983.
Dampak letusan ini dirasakan luas, baik oleh penduduk setempat maupun sektor transportasi internasional.
Dampak Letusan
Selama periode letusan, sekitar 18 orang meninggal dunia, sebagian besar karena sebab tidak langsung seperti kecelakaan lalu lintas, usia tua, kedinginan, dan kekurangan pangan.
Letusan ini mengakibatkan kerugian material yang diperkirakan mencapai Rp 1 miliar.
Sebanyak 22 desa terpaksa ditinggalkan oleh penduduknya, dan peta wilayah dalam radius sekitar 20 km dari kawah Galunggung mengalami perubahan signifikan.
Wilayah yang terdampak antara lain Kecamatan Indihiang, Kecamatan Sukaratu, dan Kecamatan Leuwisari.
Perubahan ini terutama disebabkan oleh terputusnya jaringan jalan dan aliran sungai, serta hilangnya areal perkampungan akibat aliran lava dingin yang terdiri dari material batuan, kerikil, dan pasir.
Insiden Penerbangan Internasional dan Masa Rehabilitasi
Masa rehabilitasi kawasan bencana berlangsung dari tahun 1984 hingga 1990.
Upaya rehabilitasi meliputi penataan kembali jaringan jalan yang terputus, pengerukan lumpur dan pasir dari beberapa aliran sungai dan saluran irigasi, khususnya Cikunten I.
Selain itu, dibangun check dam (kantong lahar dingin) di daerah Sinagar sebagai benteng pengaman untuk mencegah melimpahnya banjir lahar dingin ke kawasan Kota Tasikmalaya.
Pasir dari Gunung Galunggung dianggap berkualitas tinggi untuk bahan material bangunan dan konstruksi jalan raya, sehingga pemanfaatannya semakin berkembang.
Pada awal masa rehabilitasi, sekitar tahun 1984-1985, dibangun jaringan jalan kereta api dari dekat Stasiun Indihiang (Kampung Cibungkul-Parakanhonje) ke check dam Sinagar sebagai jalur khusus untuk mengangkut pasir Galunggung ke Jakarta.
Infrastruktur ini mendukung percepatan pemulihan ekonomi dan penataan kembali wilayah yang terdampak.
Letusan Galunggung juga berdampak pada penerbangan internasional.
British Airways Penerbangan 9 mengalami insiden ketika keempat mesinnya mati total akibat masuknya abu vulkanik dari letusan Galunggung.
Pesawat tersebut terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Insiden ini menyoroti betapa dahsyatnya dampak letusan vulkanik terhadap transportasi udara.