Romansa Bandung

Misteri Jalan Tongkeng di Bandung

Bandung

“Cerita-cerita mistis tentang sosok tersebut menjadi percakapan warga yang tinggal di sekitar kawasan Jalan Tongkeng.”

RomansaBandung.com – Di sebuah sudut kota Bandung tersembunyi sebuah jalan yang sunyi dan angker, dikenal sebagai Jalan Tongkeng. 

Pada malam hari, jalan ini seperti terlupakan oleh keramaian kota, hanya beberapa warung kecil yang berani bertahan membuka usahanya di sela-sela kegelapan. 

Namun, di balik kesunyian itu, tersimpan sebuah misteri menyeramkan dari masa lalu.

Kisah kelam Jalan Tongkeng diwariskan dari zaman dahulu, di mana kabar burung beredar tentang penampakan sosok tentara Belanda yang menghantui jalanan itu.

 Cerita-cerita mistis tentang sosok tersebut menjadi percakapan warga yang tinggal di sekitar kawasan Jalan Tongkeng.

Menurut cerita yang beredar, sosok tentara Belanda itu muncul tanpa kepala dan naik kuda. 

Bayangannya yang menyeramkan sering kali membuat siapa pun yang berani lewat di malam hari merinding dan menghindari jalan tersebut. 

Beberapa orang yang berani mencoba mendekatinya mengaku merasakan hawa dingin tak wajar dan sensasi tak terlukiskan yang membuat bulu kuduk merinding.

Pohon besar yang berdiri anggun di tepi Jalan Tongkeng juga menjadi objek legenda. 

Katanya, di bawah pohon itu bersemayam roh-roh angker yang menghuni jalanan tersebut. 

Warga setempat selalu berusaha menghindari melewati pohon itu di malam hari, takut akan gangguan dari makhluk gaib yang berada di dalamnya.

Cerita-cerita mistis Jalan Tongkeng semakin menyebar di kalangan masyarakat dan semakin menambah misteri di balik jalanan tersebut. 

Banyak yang percaya bahwa Jalan Tongkeng adalah kawasan yang penuh dengan energi gelap dan kehadiran makhluk gaib yang tak terlihat oleh mata manusia biasa.

Setiap orang yang melewati Jalan Tongkeng di malam hari selalu merasa was-was dan terintimidasi oleh aura misterius yang menyelimuti jalanan itu. 

Beberapa orang yang pernah mengalami pengalaman aneh saat lewat Jalan Tongkeng mengaku merasa diawasi dan diikuti oleh entitas tak kasat mata.