Romansa Bandung

Museum Bahari: Wisata Edukasi Sejarah Maritim di Pelabuhan Sunda Kelapa

(G-Maps: Stefan Antonio)

“Museum ini menyimpan koleksi bersejarah yang berkaitan dengan kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia, dari Sabang hingga Merauke.”

RomansaBandung.com – Museum Bahari adalah salah satu destinasi budaya yang penting di Jakarta.

Museum ini menyimpan koleksi bersejarah yang berkaitan dengan kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia, dari Sabang hingga Merauke.

Terletak di seberang Pelabuhan Sunda Kelapa, Museum Bahari termasuk dalam delapan museum yang berada di bawah pengelolaan Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.

Sejarah Museum Bahari

Pada zaman penjajahan Belanda, bangunan Museum Bahari awalnya digunakan sebagai gudang oleh VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie).

Gudang ini berfungsi menyimpan hasil bumi seperti rempah-rempah, kopi, teh, tembaga, timah, dan tekstil yang menjadi komoditas utama perdagangan di Nusantara.

Bangunan yang terletak di samping muara Sungai Ci Liwung ini memiliki dua sisi: Westzijdsche Pakhuizen (Gudang Barat) dan Oostzijdsche Pakhuizen (Gudang Timur).

Sebagian dari Gudang Barat, yang dibangun secara bertahap dari 1652 hingga 1771, kini menjadi bagian dari Museum Bahari.

Pada masa pendudukan Jepang, gedung ini digunakan untuk menyimpan barang-barang logistik tentara Jepang.

Setelah Indonesia merdeka, bangunan ini dipakai oleh PLN dan PTT sebagai gudang.

Pada tahun 1976, gedung tersebut dipugar dan pada 7 Juli 1977, diresmikan sebagai Museum Bahari.

Koleksi Museum Bahari

Museum Bahari memiliki berbagai koleksi yang unik dan bernilai sejarah tinggi. Beberapa di antaranya meliputi:

  1. Perahu Tradisional: Beragam perahu yang digunakan oleh penduduk Indonesia dari berbagai wilayah, dengan berbagai bentuk, gaya, dan ragam hias.
  2. Kapal VOC: Museum ini juga memiliki koleksi kapal dari masa VOC yang berperan penting dalam sejarah maritim Nusantara.
  3. Alat Navigasi: Berbagai alat navigasi seperti kompas, teropong, sekstan, dan jangkar yang digunakan oleh pelaut masa lalu.
  4. Biota Laut dan Informasi Kelautan: Koleksi biota laut, data jenis dan sebaran ikan di perairan Indonesia, serta perlengkapan nelayan tradisional.
  5. Koleksi Kartografi dan Maritim Nusantara: Peta-peta kuno, maket Pulau Onrust, serta cerita tentang tokoh-tokoh maritim dan perjalanan kapal dari Batavia ke Amsterdam.
  6. Koleksi TNI AL: Sejumlah koleksi yang menampilkan kekuatan matra laut Indonesia.
(G-Maps: Fab 119)
(G-Maps: Amornthankrit )
(G-Maps: Sergio Ignelzi)

Jam Operasional Museum

Museum Bahari memiliki jam kunjungan yang fleksibel, buka setiap hari kecuali Senin. Berikut jadwal lengkapnya:

  • Senin: Tutup
  • Selasa – Jumat: 08.00 – 16.00 (Rp 10.000)
  • Sabtu & Minggu: 08.00 – 16.00 (Rp 15.000)
  • Hari Libur Nasional: 08.00 – 16.00 (Rp 10.000)

Lokasi Museum

Museum Bahari berlokasi di dekat Pelabuhan Sunda Kelapa, tepatnya di Jl. Pasar Ikan No.1, Jakarta Utara. 

Letaknya yang strategis menjadikannya mudah dijangkau oleh wisatawan yang ingin menikmati sejarah maritim Indonesia sambil merasakan nuansa kota tua Jakarta.

Museum ini merupakan tempat yang sempurna bagi siapa saja yang tertarik untuk mempelajari lebih dalam tentang sejarah kebaharian Indonesia serta kekayaan budaya yang terkait dengan dunia maritim.