Romansa Bandung

Museum Perundingan Linggarjati: Menyimpan Jejak Bersejarah Perjanjian

(G-Maps: Muhammad Syauqi)

“Museum Linggardjati jadi saksi sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.”

RomansaBandung.com – Terletak di Desa Linggarjati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat, Museum Perundingan Linggarjati adalah sebuah bangunan bersejarah yang menjadi saksi penting dari peristiwa penting dalam sejarah Indonesia.

Dengan luas sekitar 800m2, museum ini menjadi tempat bersejarah untuk pertemuan antara perwakilan Indonesia dan Belanda dalam perjanjian yang terkenal, yakni Perjanjian Linggarjati pada bulan November 1946.

Jadi Rumah Bersejarah

Sebelum menjadi museum seperti yang kita kenal saat ini, bangunan ini memiliki sejarah kepemilikan yang panjang oleh pihak Belanda.

Awalnya, pada tahun 1918, bangunan ini hanya sebuah gubuk milik Ibu Jasitem.

Namun, kemudian direnovasi menjadi rumah semi permanen oleh seorang Belanda bernama Tersana pada tahun 1921.

Bangunan tersebut kemudian dibeli oleh keluarga Van Ost Dome pada tahun 1930-1935 dan diubah menjadi rumah tinggal.

Selanjutnya, seorang Belanda lainnya, Heiker, menyewa bangunan tersebut pada tahun 1935-1946 dan menjadikannya sebuah hotel bernama Rus Toord.

Selama masa penjajahan Jepang, hotel ini berganti nama menjadi Hotel Hokay Ryokan.

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, hotel ini berganti nama lagi menjadi Hotel Merdeka.

Di sinilah, salah satu peristiwa sejarah terpenting terjadi: Perundingan Linggarjati antara perwakilan Indonesia dan Belanda pada tahun 1946.

Perundingan Linggarjati menghasilkan Naskah Linggarjati yang menjadi tonggak penting dalam sejarah diplomasi Indonesia.

Bangunan ini, yang semula adalah hotel, beralih fungsi menjadi markas Belanda setelah Agresi Militer Belanda pada tahun 1948-1950.

Selanjutnya, dari tahun 1950 hingga 1975, bangunan ini digunakan sebagai Sekolah Dasar Negeri Linggarjati.

Delegasi Indonesia dan Belanda selama Perjanjian Linggardjati. (id.wikipedia.org)
(G-Maps: Evi Anggraeni)
(G-Maps: Matthew Suwandi)
(G-Maps: Husni Pohan)

Jadwal Kunjungan

Museum Perundingan Linggarjati dibuka setiap hari dengan jam berbeda.

Pada hari Senin hingga Jumat, museum buka dari pukul 07.00 hingga 15.00 WIB, sedangkan pada hari Sabtu hingga Minggu, buka dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.

Untuk harga tiket, pengunjung dapat memberikan sumbangan secara sukarela.

Bagi rombongan, disarankan untuk menghubungi pihak museum terlebih dahulu.

Museum Perundingan Linggarjati tidak hanya sebuah bangunan bersejarah, tetapi juga merupakan penanda yang kuat dari perjalanan diplomasi Indonesia.

Dengan menyimpan jejak bersejarah Perjanjian Linggarjati, museum ini menjadi situs yang patut untuk dikunjungi oleh setiap orang yang ingin memahami sejarah perjuangan bangsa Indonesia.