Museum Wangsit Mandala Siliwangi: Jejak Perjuangan di Jawa Barat
RomansaBandung.com – Terletak di jantung Kota Bandung, tepatnya di Jalan Lembong, Museum Wangsit Mandala Siliwangi merupakan sebuah tempat bersejarah yang menyimpan memori perjuangan para prajurit dan rakyat Jawa Barat dalam mempertahankan tanah air.
Nama museum ini diambil dari dua kata penting: “Siliwangi,” yang merujuk pada komando militer TNI-AD di Jawa Barat dan Banten, serta berasal dari nama Raja Sunda yang legendaris, dan “Mandala Wangsit,” yang berarti tempat penyimpanan amanat dan petuah dari para pejuang masa lalu.
Menyimpan Segudang Memori Perjuangan Rakyat Jawa Barat
Museum ini diresmikan pada 23 Mei 1966 oleh Kolonel Ibrahim Adjie, Panglima Divisi Siliwangi pada waktu itu.
Gedung museum yang dibangun sekitar tahun 1910-1915 ini awalnya merupakan tempat tinggal para perwira Belanda di masa kolonial, sebelum kemudian beralih fungsi sebagai markas militer selama penjajahan Jepang dan akhirnya menjadi markas Divisi Siliwangi setelah Indonesia merdeka.
Sebagai museum militer, Wangsit Mandala Siliwangi menyimpan berbagai koleksi senjata dan peralatan perang yang digunakan oleh para prajurit dari masa ke masa.
Pengunjung dapat melihat senjata tradisional Sunda seperti kujang, keris, tombak, dan panah, yang pernah digunakan sebelum era modern.
Selain itu, senjata modern seperti tank, meriam, dan kendaraan lapis baja yang digunakan oleh pasukan Divisi Siliwangi juga dipamerkan di sini.
Koleksi ini tidak hanya menggambarkan alat-alat perang, tetapi juga menyiratkan semangat perjuangan dan keteguhan hati para prajurit serta rakyat Jawa Barat.
Salah satu daya tarik utama museum ini adalah berbagai ruangan tematik yang mengisahkan perjuangan bangsa, seperti Ruang Pemberontakan DI/TII dan Ruang Palagan Bandung.
Di ruang-ruang ini, pengunjung dapat merasakan kembali atmosfer perjuangan masa lalu melalui diorama dan foto-foto yang menggambarkan pertempuran heroik di tanah Jawa Barat.
Terdapat juga koleksi uang kuno dari masa penjajahan hingga awal kemerdekaan, yang menjadi saksi sejarah perjalanan ekonomi Indonesia.
Tak hanya itu, museum ini juga memiliki galeri lukisan yang menggambarkan penderitaan rakyat saat masa kerja paksa (romusha) di bawah pendudukan Jepang, serta koleksi fotografi bersejarah seperti peristiwa Bandung Lautan Api yang terjadi pada 24 Maret 1946.
Ada pula bedok (busana) milik Ki Hadjar Dewantara, Menteri Pendidikan pertama Indonesia, yang menambah kekayaan nilai sejarah museum ini.
Jam Buka
Pengalaman berkunjung ke Museum Wangsit Mandala Siliwangi terasa semakin lengkap dengan adanya pemandu yang siap menceritakan kisah-kisah perjuangan yang mengiringi setiap koleksi yang dipajang.
Untuk menikmati perjalanan sejarah ini, pengunjung hanya perlu memberikan donasi sukarela sebagai tiket masuk.
Museum ini terbuka untuk umum setiap hari Senin hingga Kamis dari pukul 08.00 hingga 13.00 WIB, dan pada hari Sabtu hingga pukul 12.00 WIB.