Pengalaman Seru Camping di Gunung Puntang: Eksplorasi Goa Belanda dan Penangkaran Owa Jawa!
RomansaBandung.com – Gunung Puntang, terletak di Bandung Selatan, adalah destinasi wisata alam yang telah menjadi favorit bagi pelajar dari tingkat SD hingga mahasiswa untuk melakukan kegiatan berkemah.
Banyak perusahaan dan keluarga juga memanfaatkan keindahan alam pegunungan di sini untuk rekreasi.
Beragam Destinasi Wisata Alam
Terletak di Jalan Gunung Puntang, Desa Campaka Mulya, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Gunung Puntang dapat dijangkau dengan mudah dari Banjaran.
Jalannya berada di sebelah kiri jika Anda menuju ke Pangalengan.
Gunung Puntang merupakan bagian dari rangkaian pegunungan Malabar.
Di hutan yang dikelola oleh Perhutani ini, terdapat kombinasi hutan heterogen dan homogen.
Dengan ketinggian 1290 mdpl, udara di sini sangat sejuk dan dingin.
Daya tarik utama Gunung Puntang adalah keindahan alam dan udara pegunungannya.
Suara gemericik air sungai yang jernih menambah kenikmatan bagi para penggemar wisata alam.
Luasnya lahan perkemahan di sekitar area ini, ditambah dengan pemandangan pepohonan pinus, menambah pesona tersendiri.
Angin yang bertiup kencang, menghasilkan suara daun-daun yang bergesekan, semakin menambah nuansa hutan yang menyenangkan.
Tak hanya itu, di Gunung Puntang terdapat Penangkaran Owa Jawa, Goa Belanda, Kolam Cinta, dan air terjun (curug).
Salah satu curug yang terkenal di sini adalah curug Siliwangi, yang dapat dicapai dengan berjalan kaki sekitar 3,5 km dari area perkemahan.
Perjalanan ini memakan waktu sekitar 2 jam dengan melalui jalur setapak yang terjal, di mana pengunjung akan menemukan sungai yang harus mereka lintasi.
Rerutuhan Stasiun Radio Malabar
Keunikan lainnya dari Gunung Puntang adalah reruntuhan bangunan Stasiun Pemancar Radio Malabar, yang dibangun pada tahun 1917-1929.
Selain itu, terdapat kompleks perkantoran dan rumah dinas di sekitar lokasi ini.
Meskipun belum ada penelitian yang membenarkan keberadaannya, terdapat cerita tentang Kerajaan Puntang.
Banyak yang percaya bahwa onggokan batu seperti batu Korsi, batu kaca-kaca, dan batu Kompaan di kawasan Puntang merupakan peninggalan dari kerajaan tersebut.