Romansa Bandung

Pesona Tradisi Sunda: Menelusuri Keunikan Budaya Kampung Adat Cikondang

Wisata Bandung

“Wisata Kampung Adat di Bandung.”

RomansaBandung.com – Lagi nyari tempat wisata di Bandung yang unik buat liburan bareng keluarga? Nih, cobain deh mampir ke Kampung Adat Cikondang di Pangalengan, Kabupaten Bandung.

Tempat Wisata di Bandung selatan yang menarik, Kampung Adat Cikondang, secara administratif masuk dalam wilayah Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

 Kampung Cikondang ini berbatasan dengan Desa Cikalong dan Desa Cipinang (Kecamatan Cimaung) di utara, Desa Pulosari di selatan, Desa Tribakti Mulya di timur, dan Desa Sukamaju di barat.

Lokasinya juga dekat dengan beberapa Tempat Wisata di Pangalengan, Bandung selatan, seperti Gunung Puntang, Gunung Malabar, Gunung Nini, Curug Panganten, Situ Cileunca Pangalengan, Situ Cisanti, dan Pemandian Air Panas Cibolang.

Jaraknya sekitar 38 Kilometer dari pusat Kota Bandung dan sekitar 11 Kilometer dari pusat Kecamatan Pangalengan. Dengan lokasi yang mudah dijangkau, Kampung Adat Cikondang jadi destinasi wisata budaya tradisional Sunda di Bandung yang populer.

Daya tariknya nggak kalah dengan tempat wisata budaya lain di Bandung, kayak Saung Angklung Udjo, Desa Wisata Kampung Pasir Angling Suntenjaya Lembang, atau Dago Tea House.

Kampung Adat Cikondang

Rute Menuju Kampung Adat Cikondang
Kalau kamu dari Kota Bandung, arahkan kendaraan ke selatan lewat Kecamatan Banjaran dan Kecamatan Cimaung.

Kamu akan melewati beberapa pusat wisata di Bandung selatan, kayak Miko Mall Bandung, Kopo Square, Gang Nata Kopo Sayati, dan lainnya.

Dari ruas jalan Bandung-Pangalengan, di wilayah Kampung Cibiana menuju Kampung Cikondang sekitar satu kilometer.

Lewat komplek perkantoran PLTA Cikalong, lewat bendungan dengan tangga beton, lalu melalui Kantor Desa Lamajang sekitar satu setengah kilometer.

Asal Mula Kampung Adat Cikondang
Asal usul Kampung Adat Cikondang, menurut penjaga kampung adat (Kuncen), diambil dari nama mata air (bahasa Sunda: “cai”) yang ditumbuhi pohon besar Kondang.

Jadi, nama tempat ini jadi Kampung Cikondang, di mana “Ci” dari kata “cai” (air) dan “kondang” dari nama pohonnya. 

Tapi, nggak ada yang bisa pastikan kapan dan siapa yang pertama kali membangun Kampung Cikondang ini. Menurut masyarakatnya, leluhur mereka adalah seorang wali Allah yang menyebarkan agama Islam di daerah ini.

Orang pertama yang membangun kampung ini disebut Uyut Pameget dan Uyut Istri. Waktu pertama kali mereka datang ke sini diperkirakan awal abad ke-19, sekitar tahun 1800 Masehi. 

Sekarang, Kampung Adat Cikondang ini tetap menjaga tradisi Sunda dalam kehidupan sehari-hari dan meyakini peran roh-roh leluhur yang melindungi mereka.

Kuncen Kampung Adat Cikondang
Peran Kuncen (penjaga kampung adat) di Kampung Adat Cikondang sangat besar. 

Saat ini ada 5 kuncen yang menjaga dan merawat bumi adat, yaitu Ma Empuh, Ma Akung, Ua Idil, Anom Raya, dan Aki Emen.

Pemilihan kuncen nggak sembarangan, harus lelaki keturunan leluhur dengan wangsit. 

Ritual pergantian kuncen dimulai dengan hilangnya “Cincin Walung” milik kuncen yang lama, dan yang menemukannya jadi kuncen baru.

Kuncen di Kampung Adat Cikondang dikenali dengan pakaian adat Sunda dan iket kepalanya.

Adat Istiadat Kampung Adat Cikondang
Ada banyak hal menarik di Kampung Adat Cikondang. Salah satu yang unik adalah bentuk atap rumah panggung yang khas rumah adat Sunda. 

Rumah panggung ini memiliki atap suhunan jolopong, yaitu atap dengan dua bidang yang dipisahkan oleh jalur bubungan di tengah bangunan.

Pintu muka rumah disebut buka palayu, letaknya sejajar dengan salah satu sisi bidang atap. 

Halaman bumi adat dilengkapi dengan leuit (lumbung padi), kolam, jamban/kamar mandi, dan saung lisung (tempat menumbuk padi).

Bahan bangunan yang digunakan masih tradisional, seperti bambu dan kayu. 

Ada juga Bumi Adat yang tetap dijaga kelestariannya karena dianggap “lulugu” atau rumah yang harus dipelihara.

Pantangan atau hal tabu di kampung adat ini juga cukup unik, seperti larangan melangkahi nasi tumpeng saat upacara adat, duduk berselonjor kaki dari utara ke selatan, dan lain-lain.

(G-Maps: Agus Rohmat Hidayat)
(G-Maps: Tarsidin Channel)
(G-Maps: Rudi R)

Beragam Fasilitas Umum

Di kawasan Kampung Adat Cikondang, ada fasilitas umum yang bisa digunakan pengunjung. Ada dua mesjid modern, tempat mandi cuci kakus, jalan desa, dan lainnya. 

Bagi pencinta kuliner, di sini kamu bisa menemukan lebih dari 45 jenis makanan khas Kampung Adat Cikondang. Makanan-makanan ini, seperti ketan opak, ranginang, klontong, teng-teng, ampenag, disajikan saat masyarakat menjamu tamu.

Harga Tiket
Untuk masuk ke kawasan wisata ini, tidak dikenakan biaya alias gratis.

Alamat
Alamatnya di Kampung Cikondang Desa Kumajang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Indonesia.

Jam Buka
Kampung Cikondang buka setiap hari dan bisa dikunjungi 24 jam.