Romansa Bandung

Prabu Siliwangi dan Mitos Harimau

Wisata Bandung

“Prabu Siliwangi dihubungkan dengan kehadiran satwa-satwa mistis, termasuk harimau dan macan hitam serta putih, yang dianggap sebagai makhluk gaib yang menjadi pengawalnya.”

RomansaBandung.com – Dalam tradisi Sunda yang kaya dengan cerita mistis, Prabu Siliwangi dihubungkan dengan kehadiran satwa-satwa mistis, termasuk harimau dan macan hitam serta putih, yang dianggap sebagai makhluk gaib yang menjadi pengawalnya.

Legenda Sunda menceritakan bahwa pada suatu masa, saat bala tentara dari Cirebon dan Banten menyerang ibu kota Pakuan Pajajaran, sang raja Sunda menolak untuk meninggalkan keyakinan aslinya dan memeluk Islam.

Namun, ia juga tidak ingin melawan tentara Muslim tersebut karena Cirebon adalah kerajaan anaknya.

Kisah rakyat menceritakan bahwa setelah jatuhnya ibu kota Pakuan, sang raja terakhir Sunda bersama pengiringnya memutuskan untuk mengundurkan diri ke Gunung Salak yang terletak di selatan ibu kota, dengan tujuan menghindari pertumpahan darah. 

Di sinilah, sang raja disebutkan ngahyang (menghilang atau moksa) dan berubah menjadi makhluk mistis berwujud harimau suci. 

Ada pula cerita yang menyebutkan bahwa sang raja menghilang di Leuweung (hutan) Sancang, di dekat laut selatan Kabupaten Garut.

Pada abad ke-17, lebih dari seratus tahun setelah runtuhnya Kerajaan Sunda, kota Pakuan Pajajaran telah ditinggalkan dan menjadi terlantar. 

Lama-kelamaan, kota ini diliputi semak belukar dan tumbuhan tropis yang membusuk. 

Akhirnya, kota tersebut berubah menjadi hutan lebat yang menjadi tempat tinggal harimau. 

Ekspedisi pertama oleh orang Belanda ke pedalaman Jawa Barat pada tahun 1687, yang dipimpin oleh Pieter Scipio van Oostende, mengarahkan mereka menuju bekas ibu kota Pakuan. 

Selama ekspedisi ini, salah satu anggota tim tewas diterkam harimau.

Gubernur Jenderal Joanes Camphuijs mencatat dalam laporannya pada tanggal 23 Desember 1687 bahwa di sekitar bekas istana yang berdiri di atas tanah tinggi, dekat tablet perak yang merupakan peninggalan Raja Pajajaran yang dikeramatkan, kawasan tersebut dijaga oleh banyak harimau. 

Warga setempat juga melaporkan penampakan harimau selama ekspedisi ini.

Mungkin peristiwa ini menjadi sumber dari legenda lokal yang percaya bahwa Raja Pajajaran beserta seluruh bangsawan Sunda dan pengawalnya telah berubah menjadi harimau mistis.