Romansa Bandung

Preman Pensiun: Serial Komedi yang Mengangkat Kehidupan Preman di Bandung

Para pemeran Sinetron Komedi Preman Pesiun. (surya.co.id)

“Mengambil latar beragam tempat iconic di Kota Bandung, sinetron komedi Preman Pensiun sukses mencuri perhatian pemirsa televisi.”

RomansaBandung.com – “Preman Pensiun” adalah sebuah sinetron komedi drama yang diproduksi oleh MNC Pictures dan pertama kali ditayangkan di RCTI pada 12 Januari 2015. Serial yang disutradarai oleh Aris Nugraha ini menggambarkan kehidupan para preman di Kota Bandung, yang penuh dengan aksi, komedi, dan drama kehidupan.

“Preman Pensiun” menjadi fenomena televisi Indonesia dengan delapan musim dan total 290 episode hingga penayangan terakhirnya pada 22 April 2023.

Gunung Tangkuban Perahu

Serial ini mengisahkan tentang Bahar, yang dikenal sebagai “Kang Bahar”, seorang preman besar yang memutuskan untuk pensiun.

Cerita dimulai dari masa-masa Bahar muda, yang merantau ke Bandung dari Garut pada tahun 1972.

Berawal dari pekerjaan sebagai penjual tahu, leupeut, dan telur asin di terminal bus, Bahar akhirnya memasuki dunia premanisme untuk bertahan hidup.

Dengan kemampuan bela diri yang ia miliki, Bahar perlahan-lahan mencapai puncak kekuasaan sebagai pemegang kendali jalanan, pasar, dan terminal di Bandung.

Karakter Utama

  1. Bahar: Diperankan oleh Didi Petet, Bahar adalah tokoh sentral yang memutuskan untuk pensiun dari dunia premanisme setelah kematian istrinya.
  2. Muslihat: Diperankan oleh Epy Kusnandar, tangan kanan Bahar yang kemudian mengambil alih kekuasaan setelah Bahar pensiun.
  3. Jamal: Seorang preman yang memberontak terhadap Muslihat dan menjadi sumber konflik dalam cerita.
  4. Komar: Karakter pengamen yang direkrut Muslihat menjadi anak buahnya.
Salah satu adegan dalam film Preman Pensiun yang mengambil latar tempat di sekitaran Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat. (RCTI on X)
Artis Senior Dedy Petet memainkan peran sebagai Kang Bahar seorang mantan bos preman

Penayangan

Cerita “Preman Pensiun” terbagi menjadi beberapa musim, masing-masing dengan konflik dan perkembangan karakter yang menarik:

  • Musim Pertama: Bahar memutuskan pensiun setelah kematian istrinya. Keputusan ini menyebabkan ketidakstabilan di antara anak buahnya, terutama Muslihat yang berusaha mempertahankan kekuasaan.
  • Musim Kedua: Muslihat semakin makmur setelah menggantikan Bahar. Namun, kebebasan Jamal dari penjara menimbulkan konflik baru. Saep, seorang copet, kembali beraksi dengan merekrut anak buah baru.
  • Musim Ketiga: Muslihat fokus pada bisnis kicimpring (keripik singkong). Jamal berusaha menguasai kembali dunia preman. Cerita cinta segitiga antara Dewi, Ubed, dan Diza semakin rumit.
  • Musim Keempat dan Seterusnya: Bisnis kicimpring Muslihat mengalami penurunan. Cecep, mantan anak buah Bubun, kembali menguasai terminal. Konflik antara preman lama dan baru terus berlanjut.

Serial ini diproduksi di Kiaracondong, Bandung, Jawa Barat, dengan menggunakan multi-kamera.

Setiap episodenya berdurasi antara 45 hingga 110 menit. “Preman Pensiun” disiarkan di RCTI dan juga tersedia untuk streaming di RCTI+, Vision+, dan Justwatch.

Selain sinetron, “Preman Pensiun” juga diadaptasi ke dalam beberapa film televisi (FTV) seperti “Preman Pensiun: Sang Juara” dan “Preman Pensiun: Paket Untuk Mengenang Kang Bahar”. Ada juga film layar lebar berjudul “Preman Pensiun: The Movie” yang melanjutkan cerita dari serial televisinya.

Spin-off seperti “Awas, Banyak Copet” dan “Ceritanya C’Edoh” serta crossover dengan serial lain seperti “Tukang Ojek Pengkolan” memperluas semesta cerita “Preman Pensiun”.