Romansa Bandung

Saat Orang Sunda Jadi Politikus di Negara Lain

Iding Soemita, Politkus Suriname keturunan Sunda

“Sekitar 15 persen dari populasi Suriname berlatar belakang Etnis Jawa. Tapi kenyataannya tidak semua etnis Jawa ini murni orang Jawa. Ada banyak di antara mereka berlatarbelakang etnis lain. Salah satunya ialah Suku Sunda”

RomansaBandung.com – Sejak akhir abad-19 Belanda secara masif membuka berbagai macam perkebunan di Suriname, sebuah wilayah koloni Belanda yang terletak di utara Benua Amerika Selatan. Namun wilayah itu sangat berkekurangan sekali dengan tenaga kerja kasar. 

Akibatnya Belanda mendatangkan banyak pekerja kasar dari India, China dan orang-orang Jawa yang berasal dari koloninya yang lain bernama Hindia Belanda.  Dari akhir abad ke 19 hingga pertengahan tahun 40-an ada puluhan ribu orang Jawa yang dikirimkan ke Suriname.

Dari puluhan ribu buruh Jawa itu, ada sebagian kecil dari mereka yang berasal dari suku Sunda. Orang-orang Sunda yang jadi buruh kasar di Suriname ini banyak diambil dari desa-desa di wilayah selatan Jawa Barat seperti Cikatomas, Indihiang, Cibalong, di Tasikmalayah hingga Pangandaran di Ciamis.  

Setibanya di Suriname karena dominasi buruh Jawa, orang-orang Sunda ini akhirnya terserap ke dalam komunitas orang Jawa Suriname. Akan tetapi dari sedikit orang Sunda di Suriname ada satu di antara mereka muncul sebagai tokoh Jawa Suriname sekaligus politikus negara itu. Dia adalah Iding Soemita. Seorang tokoh Jawa Suriname keturunan Sunda kelahiran Cikatomas, Tasikmalaya. 

Imigran Jawa yang tiba di Suriname sekitar akhir abad ke-19 (Tropen Museum)

Politikus Jawa Suriname Asli Sunda

Iding tiba di Suriname sekitar tahun 1925. Dia berasal dari Cikatomas, Tasikmalaya. Awalnya Iding datang sebagai seorang buruh kontrak. Tidak lama berselang dia menjadi seorang perawat lalu membuka di toko di Paramaribo. 

Dia tahun 1947 saat mendengar Indonesia telah merdeka, Iding bersama kawan-kawannya mendirikan Perkumpulan Kaum Tani Persatuan Indonesia (KTPI) yang mendesak Belanda untuk memulangkan mereka kembali ke kampung halaman. 

Namun Belanda sama sekali tidak menggubris desakan mereka. Di tahun 1949 Pemilu Parlemen diadakan di Suriname. Iding bersama kelompoknya KTPI berhasil memperoleh dua suara. Oleh karenanya dia berhak duduk di parlemen dan mengadakan perundingan terkait otonomi Suriname. 

Iding duduk di sebelah kiri pada kursi kedua dalam pertemuan Tweede Kamer

Wafat di Perantauan

Di tahun 60-an Inding secara total berhenti dari politik. Dia meninggal di tahun 2001 di Negeri perantauannya Suriname.