Sanjaya, Raja Jawa yang juga Jadi Raja Sunda
RomansaBandung.com – Di antara abad ke 6 dan 7 M nama Sanjaya muncul ke dalam panggung Sejarah Nusantara. Dia menjadi raja dari sebuah kerajaan besar di Jawa yang mewariskan Candi-candi dan sebuah Istana megah. Nama kerajaannya kelak dikenal sebagai Mataram Kuno atau Kerajaan Medang.
Tapi uniknya didasarkan sumber sebuah naskah kuno di Jawa Barat bernama Carita Parahyangan. Dia juga pernah menjadi raja di Kerajaan Sunda-Galuh. Sebuah kerajaan yang letaknya berada di kabupaten Ciamis kini.
Tentu saja ini merupakan sebuah fakta menarik. Jawa dan Sunda meskipun keduanya berada dalam satu pulau yang sama namun interaksi di antara keduanya tampak jarang begitu terjadi. Bahkan sekalinya kedua kerajaan itu berinteraksi malah menimbulkan pertikaian yang cukup panjang pengaruhnya hingga kini berupa Perang di Bubat.
Berkuasa di Galuh Namun Menyingkir ke Jawa
Berdasarkan naskah Carita Parahyangan Sanjaya merupakan anak dari Sena seorang raja dari kerajaan Galuh. Sena kemudian turun tahta setelah dikalahkan oleh saudaranya Purbasora. Sanjaya yang saat itu telah menjadi menantu raja Sunda menyerang dan mengalahkan Purbasora.
Sanjaya lantas menyerahkan tahta kerajaan Galuh kepada cucu Purbasora, Premana Dikusumah. Untuk mengawasi pemerintahan Galuh Sanjaya juga menunjuk Tamperan sebagai Patih. Sementara dia sendiri kemudian menggantikan mertuanya jadi raja di Kerajaan Sunda.
Sanjaya kemudian juga menyerahkan tahta Sunda kepada Tamperan. Tamperan yang semakin berambisi menjadi Raja lantas membunuh Premana Dikusumah. Maka jadilah dia Raja Sunda dan Galuh, sedangkan Sanjaya menyingkir ke Jawa Tengah dan menduduki tahta raja Mataram.
Menjadi Raja di Mataram
Berdasarkan beragam prasasti yang tersebar di Jawa Tengah, seperti Prasasti Canggal dan Matyansih, setelah menyingkir dari Jawa Barat Sanjaya mendirikan sebuah kerajaan baru bernama Mataram atau Medang. Kerajaan itu terletak di wilayah sekitar Yogyakarta dan Magelang kini.
Dia memerintah disana hingga wafatnya di tahun 746 M. Anak keturunannya kelak membuat kerajaan itu menjadi besar dan warisan kerajaannya masih bisa dilihat hingga saat ini seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, Istana Ratu Boko, Candi Sewu, dll.