Romansa Bandung

Sejarah Singkat Kabupaten Sumedang

(G-Maps: Fajar Fathurrahman)

“Nama Sumedang sendiri mengalami berbagai perubahan seiring pergantian penguasa dan zaman. “

RomansaBandung.com – Sumedang memiliki sejarah panjang dan kaya akan tradisi serta pengaruh dari berbagai kerajaan besar di Jawa Barat. 

Awalnya, wilayah ini berada di bawah kekuasaan Kerajaan Galuh, yang didirikan oleh Prabu Guru Adji Putih atas perintah Prabu Surya Dewata. 

Nama Sumedang sendiri mengalami berbagai perubahan seiring pergantian penguasa dan zaman. 

Pada abad ke-12, nama kerajaan diubah menjadi Tembong Agung oleh Prabu Guru Adji Putih, yang berarti “tampak luhur”. 

Kemudian, pada masa Prabu Tajimalela, namanya diubah lagi menjadi Himbar Buana, yang berarti “menerangi alam”. Akhirnya, nama Sumedang Larang muncul, mengandung arti “aku dilahirkan untuk menerangi, tanpa tanding”.

Masa keemasan Kerajaan Sumedang Larang terjadi saat diperintah oleh Pangeran Angkawijaya atau Prabu Geusan Ulun sekitar tahun 1578. 

Pada masa ini, wilayah kekuasaan Sumedang Larang sangat luas, meliputi wilayah yang kini menjadi sebagian besar Jawa Barat. 

Geusan Ulun berhasil memperluas kekuasaannya hingga mencapai batas Laut Jawa di utara, Samudra Hindia di selatan, Sungai Cisadane di barat, dan Kali Brebes di timur. 

Selain itu, Prabu Geusan Ulun memperkuat hubungan politik dengan Kesultanan Cirebon dan Mataram, khususnya pada masa Sultan Agung yang menggunakan Sumedang sebagai wilayah penyedia logistik dalam rencananya menyerang Batavia.

Selama pendudukan VOC di Jawa, kekuasaan Sumedang dipersempit dan sebagian wilayahnya dikendalikan oleh VOC. 

Meski demikian, Sumedang tetap dikenal sebagai pusat budaya Sunda yang penting sebelum kota Bandung berkembang menjadi pusat administratif.

Pada era modern, Sumedang memiliki ciri khas kota kuno dengan konsep Catur Gatra Tunggal, di mana pusat kota atau alun-alun dikelilingi oleh masjid agung, kantor pemerintahan, dan penjara. 

Tugu Lingga yang berdiri di tengah alun-alun merupakan simbol daerah Sumedang, didirikan pada 1922 untuk mengenang jasa Pangeran Aria Suria Atmaja, salah satu bupati yang berjasa besar dalam membangun wilayah Sumedang.