Romansa Bandung

Situs Kabuyutan Ciburuy: Sisa-sisa Warisan Era-Sunda Kuno

Gerbang Masuk menuju Situs Kabuyutan Ciburuy

“Dalam konteks sejarah pra-Islam Sunda, kabuyutan adalah tempat khusus yang diistimewakan untuk kegiatan keagamaan dan intelektual.”

RomansaBandung.com – Situs Kabuyutan Ciburuy adalah situs peninggalan bersejarah dari masa Prabu Siliwangi dan dilanjutkan oleh anaknya, Prabu Kian Santang. 

Secara administratif, Kabuyutan Ciburuy terletak di Desa Pamalayan, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut.

Di situs ini terdapat tiga rumah adat, yaitu Bumi Padaleman (tempat penyimpanan naskah kuno, daun lontar, dan nipah), Bumi Patamon (tempat penyimpanan senjata seperti keris, kujang, dan trisula, serta alat kesenian goong renteng), dan lumbung padi “leuit” (tempat penyimpanan makanan terutama padi). 

Alat kesenian goong renteng yang ada di daerah ini menjadi cikal bakal dari kesenian degung saat ini. Luas situs Kabuyutan Ciburuy sekitar 1 hektar, menawarkan panorama indah dan suasana damai dengan udara sejuk.

Bangunan Leuit di Situs Kabuyutan Ciburuy berfungsi sebagai tempat menyimpan hasil panen
Naskah Lontar beraksara Sunda Kuno di Situs Kabuyutan Ciburuy

Setiap hari Rabu minggu ke tiga bulan Muharram sekitar jam 19.30, diadakan upacara “Seba”, sebagai bentuk syukuran kepada individu-individu yang memiliki ilmu dan wawasan tinggi. 

Upacara ini didedikasikan untuk Prabu Siliwangi dan Prabu Kian Santang, tokoh-tokoh berilmu dan berwawasan tinggi pada masa lalu. 

Masyarakat sekitar juga secara rutin melakukan upacara pencucian keris setiap tanggal 1 Muharram.

Situs Kabuyutan Ciburuy memiliki pantangan, di mana pada hari Jumat dan Sabtu, tidak ada yang diperbolehkan memasuki kawasan Kabuyutan Ciburuy. 

Dalam konteks sejarah pra-Islam Sunda, kabuyutan adalah tempat khusus yang diistimewakan untuk kegiatan keagamaan dan intelektual.

Situs Kabuyutan Ciburuy memiliki berbagai bangunan dan peninggalan sejarah. 

Ada lima rumah adat, termasuk Bumi Padaleman (untuk benda-benda pusaka seperti naskah kuno dan senjata tajam), 

Bumi Patamon (untuk menerima tamu dan tinggal juru kunci), serta lumbung padi. 

Terdapat juga tempat pangsujudan yang memiliki batu-batu tempat bertapa. 

Peninggalan lainnya meliputi senjata seperti keris, lonceng perunggu, trisula, tombak, serta naskah kuno yang ditulis oleh Prabu Kian Santang pada daun nipa dan daun lontar. 

Situs ini juga memiliki upacara ritual seperti upacara Seba yang diadakan pada tanggal 1 Muharram.

Akses ke Situs Kabuyutan Ciburuy dapat menggunakan berbagai jenis kendaraan dan jalan menuju ke situs ini cukup baik. 

Situs ini memiliki luas sekitar 2 hektar dengan bangunan dan peninggalan sejarah yang beragam, termasuk naskah-naskah kuno dan benda-benda cagar budaya. 

Jadi, situs ini menjadi seperti museum mini yang menyimpan sejarah dan budaya masa lalu.