Stasiun Cikajang: Stasiun Kereta Api Tertinggi di Indonesia yang Kini Tinggal Kenangan
RomansaBandung.com – Stasiun Cikajang (CKG) merupakan salah satu stasiun kereta api nonaktif yang terletak di Cikajang, Cikajang, Garut.
Stasiun ini memiliki keistimewaan tersendiri karena berada pada ketinggian +1.246 meter (4.088 kaki), menjadikannya stasiun kereta api tertinggi di Indonesia dan Asia Tenggara.
Stasiun yang termasuk dalam Wilayah Aset II Bandung ini menyimpan banyak sejarah menarik sejak dibangun hingga akhirnya tidak lagi beroperasi.
Didirikan Belanda sebagai pusat pengakutan komoditas
Stasiun Cikajang dibangun sebagai bagian dari proyek pembangunan jalur kereta api Garut–Cikajang, yang dikenal sebagai jalur kereta api ekstrem yang melintasi pegunungan.
Pembangunan jalur ini bertujuan untuk menghubungkan pusat perekonomian di Garut dengan daerah Cikajang.
Jalur Garut–Cikajang ini resmi dibuka pada tanggal 1 Agustus 1930 dengan panjang 23 km (14 mil).
Peresmian jalur ini dilakukan dengan meriah dan disertai penampilan kesenian Sunda berupa gamelan dan tayub.
Upacara pembukaan ini dihadiri oleh perwakilan dari Gouvernement Bedrijven Bandung, Residen Priangan Timur, dan Bupati Garut. Antusiasme warga sekitar sangat tinggi, bahkan Pasar Cikajang hari itu menjadi kosong karena warga lebih memilih menghadiri upacara pembukaan jalur kereta api tersebut.
Selama beberapa dekade, Stasiun Cikajang menjadi salah satu pusat transportasi yang ramai dikunjungi oleh pengguna jasa angkutan kereta api.
Stasiun ini melayani perjalanan kereta api yang melintasi jalur pegunungan yang indah, menarik perhatian tidak hanya penduduk setempat tetapi juga para railfans dari luar negeri yang tertarik menyaksikan aksi lokomotif uap di jalur ini.


Nonaktif di tahun 80-an
Namun, memasuki tahun 1980-an, popularitas stasiun ini mulai menurun. Penggunaan sarana transportasi yang semakin tua dan kalah bersaing dengan mobil pribadi maupun angkutan umum menjadi salah satu alasan penutupan stasiun ini pada tahun 1982.
Seiring berjalannya waktu, kondisi bangunan stasiun semakin memprihatinkan. Atap stasiun yang terbakar dan tidak diperbaiki membuat bangunan ini semakin rusak dan tidak lagi dipergunakan.
Meskipun sudah tidak aktif, Stasiun Cikajang tetap menyimpan kenangan dan sejarah panjang transportasi kereta api di Indonesia.
Spot di jalur kereta api Garut–Cikajang yang indah masih menarik perhatian bagi sebagian orang, terutama para railfans yang ingin melihat jejak sejarah lokomotif uap yang pernah beroperasi di sana.
