Stasiun Kereta Api Bandung dari Masa ke Masa
RomansaBandung.com – Stasiun Bandung, juga dikenal sebagai Stasiun Hall, adalah sebuah stasiun kereta api yang terletak di Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
Stasiun ini telah mengalami beberapa perubahan dari masa ke masa. Berikut adalah perkembangan Stasiun Bandung dari masa ke masa
Periode Pembangunan Awal (1884-1885)
Stasiun Bandung awalnya didirikan pada tahun 1884 dan dibuka untuk umum pada 17 September 1885.
Pembangunannya berkaitan erat dengan mulai banyak didirikannya perkebunan-perkebunan milik orang Belanda di dataran tinggi Bandung.
Stasiun ini dirancang oleh arsitek berkebangsaan Belanda, J. Van Gendt.
Bangunan stasiun ini memiliki arsitektur bergaya kolonial Belanda dengan atap yang menjulang tinggi dan ornamen-ornamen yang indah.
Perluasan dan Pendirian Stasiun Selatan (1920)
Pada tahun 1920, Stasiun Bandung mengalami renovasi besar-besaran.
Bangunan stasiun diperluas dan dibangun lebih besar untuk mengakomodasi jumlah penumpang yang semakin meningkat.
Gaya arsitektur art deco menjadi ciri khas dari bangunan stasiun ini setelah renovasi selesai pada tahun 1924.
Di tengah hiruk pikuk lalu lintas kereta api, sebuah monumen yang gagah berdiri di depan pintu selatan stasiun.
Monumen itu diresmikan pada tanggal 6 April 1925, sebagai penghargaan yang abadi untuk Staatsspoorwegen (SS), perusahaan kereta api yang telah berhasil menyatukan Jawa dengan jaringan rel yang luar biasa.
Dibangun dengan desain cemerlang oleh arsitek berbakat, E.H. de Roo, monumen itu adalah hadiah istimewa dari Wali Kota Bandung kepada SS, sebagai tanda penghargaan atas jasa-jasanya yang tak ternilai.
Peningkatan Fasilitas (1970)
Pada tahun 1970-an, Stasiun Bandung mengalami peningkatan fasilitas dan modernisasi.
Peron diperluas dan ditambah dengan atap peron yang lebih modern.
Stasiun ini juga dilengkapi dengan fasilitas baru seperti taman bermain, area parkir yang lebih besar, dan fasilitas penunjang lainnya.
Kondisi Terkini
Pada awal tahun 2000-an, Stasiun Bandung mengalami pemulihan dan perawatan. Bangunan stasiun direnovasi kembali untuk mempertahankan ciri khas arsitektur kolonial Belanda dan gaya art deco.
Beberapa fasilitas juga diperbarui, termasuk sistem informasi penumpang dan perbaikan tata letak stasiun.
Stasiun Bandung juga menjadi pintu gerbang bagi wisatawan yang ingin menjelajahi Bandung dan sekitarnya.
Meskipun telah mengalami perubahan dan pembaruan, Stasiun Bandung tetap mempertahankan pesonanya sebagai bangunan bersejarah yang penting.