UNI: Klub Sepakbola Paling Tua di Kota Bandung
RomansaBandung.com – Transformasi sepak bola Indonesia menuju era profesional telah membawa banyak perubahan, termasuk bagi klub-klub internal yang pernah bergantung pada dukungan induk organisasi dan pemerintah.
Persib Bandung, setelah menjadi PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) pada tahun 2009, juga mengalami perubahan signifikan.
Sebanyak 36 klub internal Persib yang sebelumnya mendapat sokongan tiba-tiba harus mandiri, menghadapi tantangan besar dalam menghidupi dirinya sendiri.
Direktur Utama PT PBB, Glenn Sugita, menjelaskan bahwa pemisahan tegas antara klub internal dan PT PBB dirancang saat Persib beralih menjadi klub profesional.
Keputusan tersebut diambil berdasarkan arahan Walikota Bandung dan Ketua Umum Persib saat itu, Dada Rosada.
Pengelolaan tim senior dan profesional Persib diserahkan kepada PT PBB, yang melibatkan tokoh-tokoh Persib sebagai pemegang saham.
Di antara klub internal tersebut, POR UNI (Uitspanning na Inspanning) adalah salah satu yang berhasil melewati masa transisi dengan baik.
Meski tidak lagi mendapatkan dukungan finansial langsung dari Persib dan dana dari Pengprov PSSI yang minim, POR UNI tetap menjalankan program pembinaan pemain muda dengan lancar.
Klub ini dikenal sebagai Sekolah Sepak Bola (SSB) dengan murid terbanyak di Kota Bandung dan memiliki fasilitas yang lengkap, memungkinkan mereka menggaji pengurus dan pelatih tanpa kendala.
Menurut Sabrun Hanafi, pelatih kepala SSB UNI, biaya operasional klub sepenuhnya ditutupi dari iuran siswa.
Meskipun tidak menerima dana dari Persib dan hanya sedikit bantuan dari Askot, posisi UNI sebagai pencetak pemain muda berkualitas di Kota Bandung tetap kuat.
Keberhasilan ini menunjukkan kemampuan UNI untuk mandiri dan terus melahirkan pemain-pemain berbakat.
Lahir Jauh Sebelum PSSI dan Persib
Sejarah panjang UNI sebagai pencetak pemain berkualitas tidak terlepas dari masa-masa awal berdirinya.
UNI, yang berarti “bersenang-senang setelah bekerja keras” dalam bahasa Belanda, didirikan oleh Wim L. Kuik.
Awalnya, UNI adalah klub intern VBBO (Voetbal Bond Bandung & Omstreken) yang didirikan oleh komunitas Belanda di bawah federasi sepak bola NIVB (Nederlandsch Indische Voetbal Bond).
Ketika NIVB dan VBBO bubar, UNI bergabung menjadi klub internal Persib.
UNI mencapai fondasi yang kuat dalam pembinaan usia muda ketika mereka memiliki lapangan sendiri di Jalan Karapitan, yang diberi nama ‘Nieuw Houtrust’.
Di Karapitan, UNI berkembang pesat dengan kualitas lapangan yang mumpuni dan fasilitas yang bagus, sehingga pertandingan berskala nasional maupun internasional sering diadakan di sana.
Pada tahun 1980, UNI mendirikan Kebun Bibit, cikal bakal Sekolah Sepak Bola UNI yang ada saat ini.
Setelah berpindah ke daerah Ciwastra, markas SSB UNI kini memiliki dua lapangan utama dan satu lapangan latihan fisik, menjadikannya salah satu pusat pembinaan sepak bola terkemuka di Kota Bandung.
Keberhasilan POR UNI dalam mengarungi era profesional menjadi contoh nyata bagaimana klub internal dapat bertahan dan berkembang meski tanpa dukungan langsung dari klub induk.
Dengan fasilitas yang lengkap dan dedikasi dalam pembinaan pemain muda, UNI terus melahirkan talenta-talenta berbakat yang berkontribusi bagi sepak bola Indonesia.