Romansa Bandung

Wisata Candi Jiwa: Candi Tertua di Indonesia yang Tersembunyi di Tengah Persawahan Karawang

(G-Maps desi desi)

“Terletak di tengah pesawahan Karawang Candi Jiwa jadi salah satu Candi tertua di Indonesia.”

RomansaBandung.com – T erletak di tengah hamparan persawahan subur Karawang, Candi Jiwa adalah situs bersejarah yang menawarkan keunikan dan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Berada di perbatasan antara Desa Segaran dan Desa Telagajaya serta di antara Kecamatan Batujaya dan Pakisjaya, candi ini bukan hanya menjadi saksi bisu dari sejarah masa lalu, tetapi juga menyimpan cerita mistis yang membuatnya semakin menarik untuk dikunjungi.

Sejarah Candi Jiwa

Candi Jiwa merupakan salah satu peninggalan bersejarah dari masa Kerajaan Hindu-Buddha, menjadikannya salah satu candi tertua di Jawa Barat.

Para ahli percaya bahwa candi ini dibangun pada masa Kerajaan Tarumanegara hingga Kerajaan Sunda, yang menunjukkan betapa pentingnya kawasan ini dalam sejarah perkembangan agama dan budaya di Nusantara.

Candi Jiwa pertama kali ditemukan pada tahun 1984, dan meskipun penemuan ini tergolong baru, candi ini sudah lama dikenal oleh masyarakat setempat.

Nama “Jiwa” diberikan karena kepercayaan lokal yang meyakini bahwa area ini memiliki kekuatan mistis.

Konon, hewan ternak yang melewati area candi sering kali mati secara misterius, menambah aura keramat pada situs ini.

(G-Maps: Billy Tantri)

Daya Tarik Candi Jiwa

Salah satu hal yang membedakan Candi Jiwa dari candi-candi lain di Indonesia adalah bentuknya.

Tidak seperti candi-candi yang menjulang tinggi, Candi Jiwa berbentuk gundukan tanah oval setinggi empat meter dari permukaan tanah, dengan dimensi bangunan 19 x 19 meter dan tinggi sekitar 4,7 meter.

Candi ini tidak memiliki tangga masuk, yang memberikan kesan bahwa bangunan ini lebih mirip stupa atau arca Buddha yang berdiri di atas bunga teratai yang sedang mekar di atas air.

Bagian atas candi dihiasi dengan susunan bata melingkar, yang diperkirakan merupakan sisa-sisa stupa, menandakan bahwa candi ini dahulu digunakan sebagai tempat pemujaan atau meditasi.

Struktur atas candi menyerupai bunga padma, atau bunga teratai, yang dalam tradisi Buddha melambangkan kemurnian dan kebangkitan spiritual.

Bagi umat Buddha, Candi Jiwa memiliki makna spiritual khusus. Saat melakukan ritual, mereka akan mengelilingi candi ini searah dengan jarum jam, sebuah tradisi yang dikenal sebagai pradaksina.

Ritual ini merupakan bentuk penghormatan kepada para dewa dan leluhur yang diyakini bersemayam di candi ini.

Keunikan lain dari Candi Jiwa adalah bahan bangunan yang digunakan.

Candi ini terbuat dari lempengan batu bata, yang di masa lalu dibuat dengan menggunakan kayu sebagai bahan bakar untuk membakarnya.

Hal ini membuat beberapa bagian batu bata tampak gosong.

Batu bata dari daerah Batujaya, tempat candi ini berdiri, dikenal berukuran lebih besar dibandingkan batu bata biasa, menambah daya tarik arkeologis pada situs ini.

Rute Menuju Candi

Mengunjungi Candi Jiwa adalah perjalanan yang layak dilakukan bagi mereka yang ingin menjelajahi sejarah dan budaya Indonesia lebih dalam.

Jarak dari Jakarta ke Candi Jiwa sekitar 50 kilometer, yang bisa ditempuh dalam waktu sekitar tiga jam perjalanan darat.

Rute yang bisa diambil dari Jakarta adalah melalui jalan tol Cikampek, keluar di gerbang tol Karawang Barat, kemudian menuju ke Rengasdengklok, dan akhirnya ke arah Batujaya.