Romansa Bandung

Wisata Religi Masjid Agung Sang Cipta Rasa: Salah Satu Masjid Tertua di Jawa Barat

Masjid Agung Sang Cipta Rasa (G-Maps: Chris)

“Masjid Agung Sang Cipta Rasa merupakan salah satu masjid tertua di Jawa Barat.”

RomansaBandung.com – Dalam remang senja yang meluncur perlahan diantara pohon-pohon tua, terletak sebuah bangunan bersejarah yang menggugah jiwa.

Di sela-sela kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati, terdapat sebuah masjid yang hampir tak dikenal namun kaya akan cerita yang melingkupinya.

Lebih dikenal sebagai Masjid Sunan Gunung Jati, namun sebenarnya menyimpan keistimewaan yang menggugah rasa ingin tahu.

Dibangun Sunan Gunung Djati dengan beragam akulturasi

Masjid Agung Sang Ciptarasa, demikianlah namanya, merupakan simbol perjalanan agama Islam di wilayah Jawa Barat, khususnya di Cirebon.

Dibangun pada tahun 1480 atas prakarsa Nyi Ratu Pakungwati dengan bantuan dari para Walisongo serta tenaga ahli yang dikirim oleh Raden Patah, masjid ini menjadi saksi bisu dari jejak-jejak sejarah yang mengagumkan.

Dalam rancangannya, masjid ini bukanlah sekadar bangunan biasa.

Sunan Kalijaga sendiri, tokoh agung dalam barisan Walisongo, memiliki peran penting dalam mendirikan sokoguru atau tiang utama yang terkenal dengan nama sokotatal.

Tiang yang terbuat dari serpihan kayu yang disusun dengan teliti, menjadi simbol kekuatan dan kebesaran dalam keimanan.

Namun, keunikan masjid ini tak hanya terletak pada arsitektur dan konstruksinya.

Begitu memasuki dalam, mata akan disuguhi oleh keindahan yang memukau.

Dinding-dindingnya dihiasi dengan porselen-porselen Tiongkok berwarna merah dan biru yang membentuk corak yang memukau.

Cerita pun mengalir, bahwa hiasan-hiasan porselen itu berasal dari masa Dinasti Ming, mengisyaratkan hubungan yang erat antara kebudayaan lokal dengan pengaruh Tiongkok pada masa itu.

Tidaklah mengherankan, sejarah yang melingkupi masjid ini pun begitu menarik.

Pernikahan antara Syarif Hidayatullah dengan putri seorang Kaisar Tiongkok, Nyi Ratu Rara Sumanding, menjadi salah satu titik terang dalam sejarah peradaban.

Pernikahan yang terjadi tepat setahun setelah pembangunan masjid ini, menambah kekayaan narasi yang memikat.

Tak hanya sebagai tempat ibadah, kompleks ini juga menjadi tempat peristirahatan bagi 29 orang bangsawan keturunan Sunan Gunung Jati.

Di antara keheningan, terdapat 12 juru kunci yang menjaga dan merawat makam Sunan beserta keturunannya.

Mereka, dengan pakaian kain dan ikat kepala, melambangkan kehormatan dan dedikasi dalam menjaga warisan leluhur dengan penuh kekaguman.

Masjid Agung Sang Ciptarasa, sebuah perpaduan antara arsitektur megah dan sejarah yang kaya, mengajak setiap pengunjung untuk merenung dalam pesona keajaiban yang tersembunyi di balik dinding-dindingnya.

Di antara gemerlap masa lalu dan keagungan keimanan, masjid ini tetap menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang agama Islam di tanah Jawa.

Area dalam Masjid Agung Sang Ciptarasa (G-Maps; Didit Prasetyo)
Bagian Mihrab Masjid dengan pengaruh arsitektur Jawa Hindu.
Tiang-tiang atau Sokoguru Masjid Agung Sang Cipta Rasa (G-Maps: Ninovalerino)

Kunjungan Masjid

Ada baiknya berkunjung ke masjid ini saat ibadah Shalat Jumat. Anda akan melihat dan mendengarkan adzan pitu atau dalam bahasa Indonesia Adzan tujuh yang berarti tujuh orang mengumandangkan adzan. 

Alamat: Jl. Kasepuhan No.Komplek, Kesepuhan, Kec. Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat 45114
 
Arsitek: Jawa
Provinsi: Jawa Barat
Dibangun: 1480
Jam